Sudah Lima Perguruan di Madiun Kompak Bongkar Tugu Silat Masing-masing

Daerah, Jatim, Kab Madiun71 Dilihat

MADIUN,detikindo24.com – Pembongkaran tugu perguruan silat di Madiun terus berlanjut. Untuk pertama kali kesadaran untuk pelaksanaan pembongkaran datang dari Para pendekar Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun (PSHW-TM) ranting Babadan Lor, Kecamatan Balerejo, pada (21/8/2023).

Pembongkaran tugu yang di lakukan oleh masing-masing Para pesilat di Kota Pendekar dimadiun ini, kemudian hari ini kompak menyusul dengan menggunakan alat berat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), IKSPI Kera Sakti dan kembali oleh Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW).

“Alhamdulillah, aksi pembongkaran tugu pesilat terus berlanjut dan mereka mulai menyadari karena bisa menimbulkan konflik. Hari ini yang bareng-bareng membongkar tugu ada PSHT, PSHW, dan IKSPI Kera Sakti,” ujar Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo kepada detikindo24.com, Jumat (25/8/2023).

Secara bertahap pembongkaran terus dilakukan juga mengingat tahun politik semakin dekat, Susulan Tugu pesilat yang di bongkar itu, kata Anton, berada di wilayah Kecamatan Mejayan. Turut terlibat dalam pembongkaran itu Ketua Ranting masing-masing wilayah bersama TNI-Polri.

“Tiga tugu yang dibongkar hari ini oleh warga perguruan silat tanpa ada paksaan, tapi dengan kesadaran sendiri untuk kepentingan menjaga Sitkamtibmas (situasi keamanan dan ketertiban masyarakat) yang aman kondusif. Tentu melibatkan TNI-Polri,” kata Anton.

Selain satu tugu SH Winongo dibabatan Lor kemarin, Disebutkan oleh Anton, 3 tugu lainnya di Kecamatan Mejayan yang dibongkar, yakni lambang perguruan silat IKSPI Kera Sakti di Desa Darmorejo, tugu PSHT di Desa Klecorejo dan tugu PSHW di Kelurahan Bangunsari.

Usai pembongkaran Kapolres ditemani pesilat blusukan ke tokoh agama setempat.

“Kami juga silaturahmi ke tokoh agama untuk saling menjaga situasi yang kondusif jelang tahun politik,” tandas Anton.

Baca juga :   HUT Ke- 79 PT KAI Optimis Menjadi Penyedia Transportasi Terbaik di Indonesia

Atas Surat Imbauan Nomor 300/5984/209.5/2023 terkait Penertiban/Pembongkaran Tugu Perguruan Silat di Daerah Jatim, Pembongkaran tugu lambang pesilat tersebut merupakan bentuk kesadaran dan kepatuhan masyarakat bersama.

Seperti disampaikan Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo diawal pertama pembongkaran tugu silat, bahwa bisa untuk dijadikan barometer dan dapat dijadikan contoh oleh perguruan lainnya bahwa Madiun ini sudah saatnya aman dan nyaman dari potensi konflik yang ada.

Inilah contoh kesadaran yang di pelopori oleh warga Babadan lor, inilah aman dan nyaman itu untuk semua warga masyarakat, kedepan ini bisa terus menjadi contoh perguruan yang ada dimadiun untuk menertibkan tugu perguruan yang ada di kawasan fasilitas umum, sadarilah bahwa itu adalah melanggar hukum dan memiliki potensi konflik yang luar biasa

“Silahkan membangun tugu perguruannya yang sebesar-besarnya dan sebagus-bagusnya, namun di tanah sendiri, karena bagaimanapun ini untuk keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat kabupaten Madiun” jelas Anton.

Tidak hanya karena mendekati tahun politik ini saja, namun Madiun aman,tentram,nyaman adalah harus selama-lamanya.

 

Tinggalkan Balasan