Pemda Ngawi Minta Kemitraan WPI Diperluas

Dinas Ketahanan pangan dan pertanian Ngawi

Detikindo23.com//NGAWI -Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur meminta Wilmar Padi Indonesia atau WPI untuk terus memperluas pola kemitraan petani atau Farmer Engagement Program (FEP).

Pasalnya, kemitraan ini membawa dampak positif terhadap kelangsungan hidup petani secara keseluruhan di wilayah kab.ngawi

“Adanya kemitraan positif bagi petani karena ada saling menguntungkan antara petani dengan perusahaan. Petani dibantu pupuk dan bibit dari Wilmar, sehingga pola kemitraan ini bisa diperluas ke depannya,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, Kamis (04/9/2023).

Dengan syarat harus melibatkan petani, Supardi mendukung kehadiran Wilmar di Ngawi. “Kami minta melakukan kemitraan dengan petani dan kami welcome Wilmar datang kesini. Tapi syaratnya harus melibatkan petani,” ungkap Supardi.

Supardi menyebut, sudah mulai tahun 2020 pola kemitraan Wilmar dan petani terjalin dengan baik dengan luasan lahan 100 hektare (ha). “Tahun 2022 lalu seluas 800 ha dari target 1.000 ha,” jelas dia.

WPI Hadir Meungutungkan Petani di Ngawi

Detikindo24.com // Ngawi – Dalam menjalankan program kemitraan, perusahaan, kata Supardi memberikan bantuan penyuluhan ke petani, salah satunya pemantauan perkembangan padi.

“Kami berharap kemitraan dengan Wilmar seterusnya atau berkelanjutan,” kata dia.

Pasalnya, semua ini dilakukan tujuan utamanya untuk peningkatan produksi padi. “Rata-rata produksi padi saat ini berkisar 7 ton-8 ton per ha,” sebutnya.

Selain itu, adanya WPI memberikan kepastian harga gabah ke petani.

“Petani jadi ayem karena ada kepastian harga dan penyerapan hasil panen,” ungkap Supardi.

Diakuinya, harga gabah di tingkat petani saat ini terus meningkat, “Harga gabah kering panen (GKP) saat ini rata-rata sekitar Rp7.300 per kg, padahal ketika musim panen raya lalu hanya Rp 5.800 per kg,” terang dia.

Baca juga :   HUT Ke- 79 PT KAI Optimis Menjadi Penyedia Transportasi Terbaik di Indonesia

Terkait Isu WPI Memonopoli Pembelian Petani, Supardi Membantah

Detikindo24.com//NGAWI –  Supardi Membantah adanya isu Wilmar monopoli pembelian petani, Menurutnya perusahaan ini terbuka dengan siapa pun.

“Semua boleh masuk, petani atau lewat penggilingan padi boleh langsung menjual ke pabrik Wilmar,” ujar dia.

Selain itu, kata dia, pembelian gabah petani oleh Wilmar lebih rendah ketimbang harga di pasaran. Ada 135 penggilinagn padi di Ngawi ditambah 4 penggilingan padi besar.

“Kami melakukan sinergi dengan Wilmar dengan yang lain supaya tidak saling bersaing satu sama lain,” ungkap dia.

Adapun total luas lahan pertanian di Kabupaten Ngawi mencapai 50.715 ha dengan indeks pertanaman (IP) 3.

“Produksi padi kami tahun lalu 882.00 ton. Bahkan produksi pernah mencapai 900.000 ton per tahun,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan