Bohongi Wartawan Dan LSM, Kedok Ketua Kelompok Tani/Ternak Angudiwarto Desa Pilangkenceng Terbongkar

Oleh Redaksi -Namun upaya meyakinkan dari Haryono kepada Redaksi media ini ternyata hanyalah merupakan kebohongan semata alias dobol.

Jatim, Kab Madiun915 Dilihat

Bohongi Wartawan Dan LSM, Kedok Ketua Kelompok Tani/Ternak Angudiwarto Desa Pilangkenceng Terbongkar

Detikindo24.com Madiun -Belum genap satu tahun, bantuan sapi sejumlah 20 ekor yang berada dikandang Ketua Kelompok tani/ternak Angudiwarto bernama Haryono Desa/Kecamatan Pilangkenceng, kabupaten Madiun hanya tinggal 9 ekor saja.

Saat dipertanyakan kemana 11 ekor sapi yang lainnya, Haryono menjelaskan, semua jumlah sapi yang sebenarnya tinggal 11 ekor saja. Dari jumlah sapi yang disebutkan diantaranya 9 ekor berada di kandang miliknya dan 2 diantaranya berada di rumah anggotanya bernama Sowo RT 20.

Dua sapi milik Sowo RT 20 Desa/Kec. Pilangkenceng, Madiun yang diakui Haryono sapi milik kelompok tani/ternak Angudiwarto. Foto (istimewa)

Namun upaya meyakinkan dari Haryono kepada Redaksi media ini ternyata hanyalah merupakan kebohongan semata alias dobol. Terbukti setiba dirumah Sowo yang menjelaskan kalau 2 ekor sapi yang berada dikandangnya adalah sapi milik Sowo sendiri, dibeli sendiri dari uangnya sendiri, keberadaannya pun menurut Sowo lebih dulu ada sebelum sapi bantuan itu ada.

“Bukan itu sapi saya sendiri, beli sendiri, malah duluan saya sebelum sapi bantuan itu ada” ungkap Sowo dirumahnya Kamis 13/6/2024.

Demi bisa berhasil membohongi wartawan media ini dan LSM Gemas DPD kab Madiun, Haryono secara lebih dulu meluncur kerumah Sowo.

Setibanya dirumah Sowo, Haryono kemudian menyuruh isteri Sowo untuk mengakui 2 sapi dikandang Sowo adalah sapi bantuan kelompok Angudiwarto yang diketuainya.

Ajakan untuk berbuat bohong Haryono kepada isteri Sowo diakui setelah suaminya ( Sowo) tetap bersikukuh mengakui 2 sapi tersebut adalah miliknya.

“Iya tadi haryono kesini, tapi bapaknya tidak dirumah, masih disawah meracun tikus” ungkap isteri Sowo

Tak hanya sampai disitu, bahkan satu pun nama anggota dari kelompok ternak yang dia ketuai tidak ia ketahui. Ini merupakan hal yang sangat aneh sekali. Apakah ini juga merupakan upaya  kebohongan yang kedua kalinya yang dilakukan oleh Haryono.

Haryono mengungkapkan, semua yang mengetahui nama-nama anggota kelompok adalah Kamituwo Agus yang juga selaku sekertaris kelompoknya.

“Betul saya gak tahu, karena awalnya anggota ada 18 orang, tapi sekarang tinggal 10 orang, yang lainnya mengundurkan diri, jadi saya tidak hafal lagi, yang tahu semua ini pak wo Agus, saya ini hanya tinggal terima barang dan merawatnya” tutur Haryono

Atas saran isterinya, Haryono kemudian mengajak kami mendatangi rumah Kamituwo Agus yang berada di RT 14. Namun sayang, tiga kali mendatangi rumah Kamituwo di jam yang berbeda Kamituwo Agus belum berhasil ditemui.

Melalui anak Kamituwo Agus tersebut, kemudian media ini berhasil mendapat keterangan melalui chating via whatsapp miliknya.

Mengenai tentang sapi bantuan tersebut untuk mengetahui yang sebenarnya, Agus menyarankan untuk menghubungi Sumadi Desa Mojorayung.

“Kulo perjalanan niki, nek soal sapi pean langsung teng Pak Sumadi mojorayung mawon Pak (saya perjalanan ini, kalau masalah sapi langsung ke pak sumadi Mojorayung saja pak) ” jelas Agus membalas melalui chating WhatsApp miliknya Kamis, [13/6, 18.08]

Seperti diberitakan sebelumnya oleh media ini, tentang siapa Sumadi menurut Agus Sekertaris desa Kedungmaron menyampaikan Sumadi adalah koordinator bantuan sapi di tiga desa dikecamatan Pilangkenceng.

Menurutnya, sebagian besar atau separo lebih uang hasil pungutan 3,2 juta per ekor sapi telah diserahkan kepada Sumadi tersebut.

Lebih lanjut, Agus sekdes Kedungmaron menerangkan, terhadap mekanisme, sistem maupun adanya beban biaya yang di wajibkan bagi para penerima sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Kelompok tani/ternak desa Pilangkenceng maupun Dawuhan.

Namun hingga berita kedua ini diterbitkan, tim media dan LSM belum berhasil mendapatkan keterangan dari Sumadi.

Sementara terhadap dugaan tindak pidana Pungli atas program bantuan hibah sapi tahun 2023 di tiga desa di kecamatan Pilangkenceng tersebut, Ketua DPRD Kab Madiun Ferry Sudarsono, Kabag DPRD Kab Madiun Erwina, dan Kepala Dinas DKPP ( Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ) kab Madiun Paryoto, Ketiga pejabat menyatakan tidak membenarkan pembebanan biaya kepada penerima bantuan sapi tersebut.

Tinggalkan Balasan