,

Diancam Melalui Pesan WA Berbau Intimidasi, Wartawan Segera Polisikan ES

Surabaya, detikindo24.com – Khabar terbaru berupa Ancaman atau intimidasi terhadap wartawan terkait pemberitaan terjadi lagi di tanah air.

Dialami kejadian ancaman dan intimidasi melalui pesan singkat via WhatsApp tersebut kepada wartawan sekaligus Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Surabaya bernama Dedik Sugianto.

Demikian bunyi pesan singkat tersebut.

  • “Mas Dedy, masih sayang keluarga sama profesi. Tolong jangan buat berita yang tidak bener & fitnah, jaga integritas. Nggih?.” Itulah tulisan pesan yang dikirim orang yang tidak dikenal dengan  memakai nomor +62 878-1149-7309 tertulis nama Angelia Lee pada Kamis (21/3/2024) pukul 12.05 Wib.

“Tulisan itu seolah ancaman atau intimidasi terhadap saya dan disangkutkan ke keluarga agar saya tidak lagi memberitakan perkara orang yang mengirim pesan itu,” jelas Dedik, Sabtu  (23/3/2024).

“Saat saya tanya ini siapa, fitnah apa yang dimaksudkan, namun tidak dijawab,” lanjut Dedik yang juga diketahui menjabat sebagai ketua umum salah satu lembaga Pers ini.

Mendapat perlakuan seperti itu, Dedik pun tidak tinggal diam. Setelah dia menelusuri nomor telepon yang mengirimi pesan WA tersebut, Maka terbongkarlah sang pemilik nomor. Melalui pelacakan Get Contact akhirnya dapat diketahui siapa pemiliknya.

“Akhirnya saya tahu siapa yang kirim pesan. Di aplikasi GetContact nomor itu tertulis nama Ellen Kayanna. Itu perempuan nama aslinya Ellen Sulistyo (ES), dan Kayanna adalah nama restoran di jalan Dr. Soetomo nomor 50-52, Surabaya. Dan restoran itu dikelola oleh ES,” ungkap Dedik.

Dari penuturan Dedik, ES mengirimkan pesan berbau atau mengandung ancaman atau intimidasi diduga karena tidak terima perkaranya di Pengadilan Negeri Surabaya diberitakan.

“Saya selalu ikuti persidangan yang mana perempuan itu sebagai pengelola restoran Sangria by Pianoza digugat wanprestasi oleh manajemen restoran tersebut. Dari saksi fakta dan bukti diduga kuat dia melakukan wanprestasi, saya tulis sesuai fakta yang ada. Mungkin dia ga terima makanya kirim pesan berbau ancaman atau intimidasi,” terang Dedik yang juga sebagai asesor kompetensi wartawan.

“Sebelum ini, perempuan itu pernah beberapa waktu lalu bertemu saya disalah satu restoran di jalan Anjasmoro Surabaya. Saat itu ia memerintah saya seolah saya anak buahnya dan menyodorkan sejumlah uang untuk menghapus pemberitaan, akan tetapi saya tolak,” terang Dedik.

Langkah apa yang akan diambil terkait pesan berbau atau mengandung ancaman atau intimidasi yang terkesan menakut takuti. Saat itu Dedik mengatakan telah diskusi dengan kuasa hukum dan memutuskan akan melakukan pengaduan atau melaporkan ancaman atau intimidasi itu ke kepolisian.

“Konteks pesan itu terlihat untuk membatasi pemberitaan, dan ada kata keluarga yang notabene tidak ada sangkut paut dengan profesi atau pekerjaan. Hal itu yang membuat pesan tersebut mengandung dugaan ancaman atau intimidasi,” ungkap Dedik yang sudah konsultasi dengan akademis hukum terkait pesan tersebut.

Dedik menjelaskan terkait pemberitaan sudah ada prosedural yang diatur dalam UU Pers yakni hak jawab. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.

“Ada 2 Undang – Undang yang akan jadi dasar pelaporan, yakni UU No.19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers (UU Pers). Karena diduga kata – kata itu mengandung ancaman melalui elektronik terhadap dirinya dan keluarga serta terhadap profesi wartawan yang menjalankan tugas jurnalistik,” terang Dedik.

Dari pesan berbau ancaman atau intimidasi, Dedik mengatakan ada hal yang menggelitik dan menjadi suatu pertanyaan besar, kenapa ES seakan tidak takut Hukum.

“Dengan mengirim pesan tersebut, ES saya anggap melakukan Contempt of Pers atau penghinaan terhadap media massa atau wartawan yang menjalankan tugas jurnalistik secara faktual. Dari penelurusan dilapangan, ada dugaan perempuan ini nekat karena ada 3 Naga Surabaya berinisial WF, TS dan TK dibelakangnya. Untuk mencari kebenarannya tim investigasi media sedang melakukan investigasi,” ungkap dedik.

Ancaman atau intimidasi sering dialami wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik. Ancaman ataupun intimidasi tidak akan membuat kendor atau takut wartawan. Akan tetapi malah akan semakin keras menyuarakan suatu kebenaran dan menguak tabir kebenaran suatu perkara melalui pemberitaan sesuai dengan fakta dan data yang diperoleh. @red

,

Penembakan Relawan Prabowo di Sampang Madura, Polda Jatim Terjunkan Tim Khusus

Penembakan Relawan Prabowo di Sampang Madura,Polda Jatim Terjunkan Tim Khusus

Surabaya, detikindo24.com – Usut pelaku  penembakan Muarah (49)  salah satu relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo – Gibran Rakabuming asal sampang, Madura, Polda Jawa Timur terjunkan tim khusus.

Dibenarkan kejadian penembakan itu oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto. dikutip CNN Indonesia Senin (25/12/2023).

Akibat penembakan yang dialaminya, membuat Muarah hingga harus dilarikan kerumah sakit RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur untuk menjalani operasi dan perawatan intensif.ya. Polda Jatim mem-back up kasus tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto saat dikonfirmasi, Senin (25/12).

Terhadap kasus penembakan tersebut,  kata Dirmanto, Saat ini tim tengah bekerja mencari petunjuk di TKP. Mulai dari melakukan pemeriksaan hingga mengumpulkan barang bukti.

“Tim masih bekerja. Masih lidik. Cukup itu dulu. Kalau ada perkembangan nanti di update lagi,” pungkas Dirmanto.

Peristiwa penembakan Muarah berdasar informasi yang Ter himpun, dilakukan oleh dua orang tak dikenal (OTK).

Di ceritakan, saat itu Jumat (22/12/2023), pukul 09. 30 Wib, Muarah bersama temannya  sedang minum kopi di depan sebuah toko. Namun tiba-tiba  dua orang berperawakan kekar dengan memakai penutup wajah, memakai helm datang dengan menaiki sepeda motor jenis Yamaha NMX.

Kedua orang itu lalu turun dari kendaraan dan mendekat menghampiri Murah . tanpa basa basi kemudian kedua orang itu langsung melepaskan dua kali tembakan ke arah tubuh muarah (pria berusia 49 tahun tersebut).

Setelah melakukan penembakan kepada muarah, kedua orang itu pun kabur melarikan diri..

Muarah adalah benar merupakan pendukung Prabowo-Gibran calon presiden/wakil No urut 2 pada pemilu 2024 mendatang.  Pernyataan disampaikan Sjafrie saat menjenguk Muara korban penembakan di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Senin (25/12/2023).

Pihaknya sangat mengecam tindakan penembakan itu. Menurutnya itu merupakan tindakan brutal.

“Betul bahwa beliau merupakan relawan tim dari Bapak Prabowo dan Mas Gibran,” Tandasnya

Sjafrie berharap peristiwa yang sama jangan sampai terjadi lagi. Untuk itu Sjafrie meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga situasi Pilpres 2024 tetap kondusif.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.