Ini Titiknya, Tiga Palang Pintu KA Yang Rencana Akan di Bangun Pemkab Ngawi

detikindo24.com NGAWI – Untuk menekan potensi kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta api (KA) sebidang tak berpalang pintu di wilayahnya, Pemkab Ngawi berkomitmen beberapa opsi, mulai dari pembangunan fly over atau underpras.

Sebab, di Ngawi terdapat 14 titik perlintasan sebidang tak berpalang pintu  dan berpenjaga yang tersebar di 12 desa di lima kecamatan.

Hal itu terungkap saat Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko rapat koordinasi keselamatan pengguna jalan di perlintasan KA sebidang yang tidak berpalang dan terjaga

‘’Tahun ini kami rencanananya akan membangun beberapa palang pintu kereta api di beberapa titik berdasarkan tingkat kerawanan,’’ terang Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko

Ditegaskan, terhadap keselamatan pengguna jalan saat melintas di perlintasan sebidang tak berpalang pintu dan tak berpenjaga menjadi prioritas utama pemerintah.

‘’Dan kami mengajak semua element dari tingkat kabupaten hingga desa untuk bersama-sama menjaga keselamatan warga masyarakat Kabupaten Ngawi,’’ tegasnya

Pun, Kepala Dinas Perhubungan Ngawi Anang Heri Prabowo menjelaskan, pada Juli 2023 kecepatan KA naik hampir dua kali lipat dari semula 80-100 kilometer/jam.

” dan kecepatan itu membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu dan berpenjaga,’’ terangnya.

Di Kabupaten Ngawi, Anang menyebutkan terdapat 15 titik kerawanan yang tersebar di 5 kecamatan. Antara lain, di Kecamatan Geneng terdapat dua titik yakni  di Desa Keras Wetan dan Tambakromo, Kecamatan Paron di Desa Tempuran, Jambangan dan Ngale.

Lainnya di Kecamatan Kedunggalar ada perlintasan di Desa Bangunrejo Kidul, Planglor dan Jatigembol, Kecamatan Widodaren di Desa Sidolaju dan Kauman, serta Kecamatan Mantingan di Desa Sambirejo dan Pakah.

Sedang berdasarkan tingkat kerawanan yang tinggi, ‘’Tahun ini kami rencanakan membangun tiga titik palang pintu di Sidolaju (Widodaren), di Pakah (Mantingan) dan di Tempuran (Paron)’’ tegas Anang disertai keterangan bahwa anggaran pembangunan tersebut murni diambilkan dari APBD Ngawi.‘’Untuk tiga titik itu dari APBD Ngawi rencananya di perubahan (PAPBD) 2023,’’ tegasnya

Akan hal tersebut, menurut Anang pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat terkait usulan pembangunan underpas atau fly over di sejumlah titik tersebut.

‘’Sampai saat ini kami terus berkomunikasi dengan pusat, mudah-mudahan segera ada kabar baik,’’ terangnya.

Sejatinya ada dua titik lagi, di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, namun menurutnya, hasil koordinasi dengan Pemdes setempat demi keselamatan warga yang melintas, salah satu jalur itu akhirnya di tutup.

‘’ Yang ditutup itu jalurnya agak sepi tidak seramai di titik yang akan di pasang palang perlintasan ini,’’ Pungkasnya

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.