Jaga netralitas TNI,Jenderal Dudung Ingatkan Purnawirawan TNI AD Tak Kenakan Atribut Saat Aktivitas Politik

Detikindo24.Com,Jakarta – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengingatkan purnawirawan TNI AD agar tidak mengenakan atribut saat beraktivitas politik. Hal itu disampaikan KSAD Dudung terkait banyaknya purnawirawan TNI AD yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada partai politik maupun dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) untuk Pemilu 2024. “(Saya) mengimbau para purnawirawan TNI, khususnya purnawirawan TNI Angkatan Darat, agar tidak menggunakan atribut satuan, baik berupa badge dan lokasi maupun baret saat melakukan aktivitas politiknya,” kata Dudung lewat keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad), dikutip pada Jumat (11/8/2023).

Penggunaan atribut tersebut, kata Dudung, berpotensi mencedarai komitmen netralitas TNI.

Adapun ketentuan penggunaan atribut TNI bagi prajurit yang telah diberhentikan dengan hormat, mengundurkan diri maupun purnawirawan, telah diatur dalam Surat Telegram (ST) Panglima TNI Nomor:1681/2018 dan ST KSAD Nomor:33/2019 tentang penggunaan hak berpolitik.

Dudung mengatakan, netralitas TNI merupakan harga mati yang tak bisa ditawar lagi.

Oleh karena itu, TNI AD berkomitmen untuk tidak terlibat dalam politik praktis, baik secara institusi, personal, maupun dalam hal penggunaan sarana dan prasarana milik TNI AD.

“TNI AD tidak membatasi bagi purnawirawan yang ingin menyalurkan aspirasi hak politiknya. Namun, diimbau untuk tetap mematuhi ketentuan yang berlaku dalam menjalankan hak serta kewajibannya sebagai purnawirawan TNI/TNI AD,” tutur Dudung.

Ciderai UU Reformasi,Presiden Jokowi Akan Evaluasi Perwira TNI/Polri Aktif di Jabatan Sipil

Detikindo24.com,JAKARTA – Pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap penempatan perwira TNI yang aktif di jabatan sipil. Pernyataan itu disampaikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Masyarakat berharap pernyataan Jokowi bukan hanya sekedar janji, Tapi dapat segera dieksekusi secara komprehensif. Tidak hanya TNI, tetapi juga berlaku untuk Polri. Pasalnya, perwira aktif TNI dan Polri yang menduduki jabatan sipil dinilai bertentangan dengan amanat undang-undang reformasi.

Seperti disampaikan Wakil Ketua Advokasi dan Jaringan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Arif Maulana mengatakan, selama ini praktik dwifungsi itu tidak hanya terjadi di tubuh TNI, tapi juga Polri.

Makanya, praktik penempatan prajurit TNI-Polri aktif di jabatan sipil banyak dilakukan di pemerintahan Jokowi. Kebijakan Jokowi ini seakan dibiarkan DPR.

Masyarakat sipil mendesak Presiden Jokowi benar-benar mengevaluasi sejauh mana mandat reformasi berjalan sebagaimana mestinya. Khususnya terkait penempatan perwira TNI dan Polri aktif di jabatan sipil yang selama ini dilanggengkan.

’’Presiden dan DPR juga harus melakukan revisi terhadap UU 31/1997 tentang Peradilan Militer,’’ tuturnya. Peraturan itu dinilai menghambat pemberlakuan Pasal 65 UU 34/2004 ayat (2) yang menegaskan bahwa prajurit tunduk pada kekuasaan peradilan militer.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono memastikan bahwa instansinya tidak hanya menegakkan hukum. ’’Pembinaan SDM berkualitas menjadi prioritas panglima TNI,’’ ucapnya kemarin.

Namun para pakar hukum dan ilmu politik menyebut bahwa penunjukan perwira TNI dan Polri aktif sebagai penjabat kepala daerah adalah preseden buruk, karena mengembalikan Indonesia pada era dwi fungsi ABRI di era Orde Baru dan memperkuat kontrol pemerintah pusat ke daerah.

 

Laksamana Yudo Perintahkan Perwira yang Bertugas di Luar Mabes Pakai Seragam TNI Seminggu Sekali

Detikindo24.com – JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan kepada para perwira TNI yang berdinas di luar Mabes TNI untuk mengenakan seragam TNI seminggu sekali.

Yudo pun mengutarakan alasannya.

“Biar mereka sadar bahwa mereka masih TNI, masih punya naluri TNI, masih punya disiplin, masih punya hierarki, masih punya kehormatan militer,” kata Yudo dalam acara ramah tamah setelah memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pejabat Utama Mabes TNI di GOR A. Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dikutip Sabtu (29/7/2023).

Yudo menegaskan bahwa semua prajurit TNI di mana pun harus menjaga nama baik TNI.

“Dan itu juga adalah tugas negara,” kata dia.

Yudo juga memberi pesan khusus kepada dua pimpinan lembaga baru di luar lingkungan TNI yang dijabat oleh Marsdya Kusworo selaku Kabasarnas yang baru, dan Laksdya Irwansyah yang menjabat Kepala Bakamla.

“Kepada para pejabat yang nantinya bertugas di luar, kepada Pak Marsdya Kusworo yang nantinya di Basarnas, Pak Irwansyah yang nanti di Bakamla. Tolong jangan lepas dari induknya. Harus tetap ditanamkan ke diri masing-masing bahwa aku ini TNI” kata Yudo.

Yudo juga mengingatkan kepada jajarannya bahwa kasus dugaan korupsi di Basarnas perlu menjadi evaluasi bersama.

“Kita harus mawas diri dengan hal seperti itu. Jangan dilihat negatifnya berita itu. Mari kita evaluasi bersama sehingga ke depan tidak terjadi lagi di tubuh TNI ataupun para prajurit TNI yang bertugas di luar struktur TNI,” kata Yudo.

Dengan begitu, dikatakan Yudo, semua unsur di TNI tetap solid untuk melaksanakan tugas pokok atau fungsi TNI.

Adapun pejabat utama Mabes TNI yang melaksanakan serah terima jabat itu adalah Irjen TNI dari Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono kepada Laksda TNI Dr. Angkasa Dipua, Pangkogabwilhan I dari Laksdya TNI Irvansyah kepada Laksda TNI Achmad Wibisono, Pangkogabwilhan III dari Letjen Agus Suhardi kepada Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon.

Kemudian Dansesko TNI dari Marsdya TNI Kusworo kepada Marsda TNI Samsul Rizal, Koorsahli Panglima TNI dari Mayjen TNI Harfendi kepada Laksda TNI Dwi Sulaksono, Asintel Panglima TNI dari Laksda TNI Angkasa Dipua kepada Mayjen TNI Sonny Aprianto.

Lalu Aspers Panglima TNI dari Marsda TNI Samsul Rizal kepada Marsda TNI Arif Widianto, dan Kapusada TNI dari Marsma TNI Agus Sudarmanto, kepada Kolonel Kal Achsanul Amaly.

Bersama Petani,TNI/Polri Sinergi Tingkatkan Ketahanan Pangan

Detikindo24.com // NGAWI – Dalam upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif demi meningkatkan ketahanan pangan di wilayah hukumnya, maka Polres Ngawi Polda Jatim bersinergi dengan TNI juga para petani melakukan pengendalian hama tikus dengan cara yang lebih aman.

Dengan mengoptimalkan para Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai bentuk sinergitas TNI-Polri, dalam melakukan pembinaan dan penyuluhan di masyarakat khususnya para petani agar dalam pengendalian hama tanaman padi tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik.

Salah satunya adalah Polsek Geneng yang melaksanakan gropyok tikus bersama para petani, demi amannya tanaman padi di sawah dari gangguan tikus, pada Sabtu (6/5/2023)

Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H , S.I.K., M.H., melalui Plt Kasi Humas Iptu Dian menyatakan bahwa Bhatarling (Bhayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan) lebih dioptimalkan agar ketahanan dan keamanan pangan tetap terjaga.

“Peran Bhatarling yang diemban oleh Bhabinkantibmas lebih dioptimalkan kembali agar swasembada, kemandirian dan ketahanan serta keamanan pangan lebih meningkat,” ucap Dian ketika dikonfirmasi.

Selain menyarankan memakai pupuk organik, gropyokan hama tikus merupakan kegiatan Bhatarling yang dilakukan bersama Babinsa juga para petani agar dapat meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan

Jebakan tikus yang dipasang memakai aliran listrik di sawah dapat membahayakan orang, sehingga gropyokan atau menangkap bersama-sama pada sarangnya adalah cara efektif untuk menangkap tikus.

“Ya, benar saat ini para petani sudah mulai tanam padi kembali, dan anggota Polsek mengingatkan kembali agar tidak ada petani yang pasang jebakan tikus pakai aliran listrik, sebab itu berbahaya. Gropyok tikus pada sarangnya di sawah cukup efektif, terbukti ratusan tikus yang berhasil ditangkap,” tutur Dian

Ditambahkan oleh Kapolsek Geneng AKP Farid Suharta, S.H., bahwa sosialisasi kepada petani tentang pemberantasan hama tikus di sawah secara aman akan terus dilakukan, hal tersebut bertujuan agar petani tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik karena sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa manusia.

“Kita akan selalu mengontrol dan memberi imbauan kepada para petani di sawah, apakah ada jaringan listrik untuk jebakan tikus atau tidak,” tegas Farid

Kapolsek Geneng meminta kepada para petani agar dalam menanggulangi hama tikus dengan menggunakan cara yang lebih aman seperti dengan cara gropyok, pengasapan, pasang racun atau cara lain sebagaimana petunjuk dari Petugas Penyuluan Pertanian Kabupaten Ngawi

“Semoga dengan imbauan dan gropyok tikus bebarengan ini, para petani dapat memahami bahayanya jika dilakukan pemasanagn jebakan tikus beraliran listrik, kemudian beralih menggunakan cara lain yang lebih aman dan tidak membahayakan jiwa para petani dan orang lain,” harapnya

Sementara itu, Joko (35) salah seorang petani di Desa Kasreman mengatakan, bahwa dirinya siap mengikuti imbauan dari petugas untuk tidak memasang jebakan tikus yang diberi aliran listrik.

“Alhamdulillah, para petani di sini tidak ada yang menggunakan aliran listrik untuk digunakan sebagai jebakan tikus,” ucap Joko di lokasi persawahan gropyok tikus

Sebagai informasi yang melaksanakan gropyok tikus bersama warga dan para petani di persawahan Desa Kasreman adalah Bhabinkamtibmas Aipda Eko Rismanto dan Babinsa Serka Nursahid serta Perangkat Desa Kasreman

“Alhamdulillah terjalin sinergitas antara Polri dan TNI juga para petani (warga) serta petugas penyuluh pertanian, demi peningkatan ketahanan pangan di Ngawi,'” tutup Dian

Keluhan Warga Magetan,Sambut Lebaran 1444 H Dengan Sensasi Jalan Berlubang.

Penulis : Bambang

Editor.  : Joko Susilo

MAGETAN, detikindo24.com. –

Nampak jalan yang ditambal semen,namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Foto: detikindo24.com (Bambang)

Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah tahun 2023 ini, sepertinya masyarakat Magetan baik yang mudik dari luar daerah maupun pengguna jalan lain masih akan merasakan sensasi jalan bergelombang dan berlubang disepanjang jalur wilayah selatan dan timur Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sebagaimana kondisi pada beberapa titik di sepanjang jalur Kecamatan Kawedanan – Lembeyan saat ini. Terlihat hancur, rusak berlobang. lebih tragis lagi, kerusakan yang terjadi merupakan bangunan / peningkatan jalan yang baru beberapa bulan selesai pengerjaannya.

Dari keterangan yang berhasil di himpun detikindo24.com saat ini, sering sekali terjadi kecelakaan lalulintas pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua.

Sangat diperlukan kehati-hatian yang ekstra bagi warga masyarakat yang melewatinya, terutama dimusim penghujan seperti sekarang, dimana jalan akan menjadi licin akibat lumpur tanah yang terbawa air hujan hingga ketengah jalan.

Sebagaimana dikeluhkan oleh Warga berinisial SR dan beberapa warga lainnya yang berdomisili di Desa Pupus Lembeyan kepada media ini. bagi SR dan kebanyakan warga lainnya, sebagai buruh angkutan, kerusakan jalan saat ini, tentu sangat menghambat aktifitasnya sehari-hari.

“Jalan ini memang baru beberapa bulan selesai pengerjaan, tapi ya itu, sekarang sudah hancur dan sampean juga lihat sendiri pembangunan cor jalan itu kan juga tidak rata dan bergelombang, sehingga harus sangat berhati hati dan pelan jika melewatinya, kalau tidak ingin hancur kendaraan kita”. Kata SR pada saat melintas Minggu (2/4/2023)

Pada hari yang sama, hal senada juga diungkapkan oleh seorang tokoh masyarakat yang tinggal di desa Setren kecamatan Bendo.

Mengomentari beberapa kerusakan jalan jalur Kawedanan – Maospati yang juga nampak beberapa titik kerusakan dan lubang.

Tokoh yang enggan di sebut namanya tersebut mengatakan, Kondisi jalan jalur Kawedanan – Maospati sangat perlu perhatian dari pemkab Magetan.

Mengingat jalur tersebut banyak dilalui pelajar dari sekolah favorit yang ada di wilayah kecamatan Bendo. Selain itu, juga akses pulang pergi bagi personil pangkalan TNI AU yang ada di wilayah itu.

Menurut Tokoh Warga masyarakat, sudah seharusnya Dinas PUPR Magetan memberi perhatian pada jalur tersebut. sudah sering hal tersebut di sampaikan, Namun Dinas masih tuli tidak mendengar keluhan warga hingga saat ini

“Saya sudah sering mengingatkan dan juga ketemu Kepala Dinasnya, supaya jalan tersebut diperhatikan, apalagi disekitaran komplek AURI kondisi jalan yang rusak. Sampai kemarin itu ada yang menanam pohon di sekitaran komplek tersebut. Tapi anehnya tanggapan dari Kepala Dinas PUPR katanya sudah masuk dalam program, entah program tahun kapan. Yang jelas kalaupun di tahun 2023 ini, harusnya sudah ada survei, tapi kayaknya belum ada dilakukan survei”. Ungkapnya penuh kecewa.

Di akui, Perbaikan berupa penambalan dibeberapa ruas jalan melalui UPTD telah dilakukan. meski hasilnya tidak semaksimal yang diharapkan, dan yang pasti masih dibawah standar kepuasan masyarakat.

Dan sampai berita ini diturunkan, detikindo24.com belum berhasil menemui pihak DPUPR untuk dimintai tanggapannya atas beberapa kerusakan jalan yang ada di kab.magetan saat ini

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.