Bupati Madiun Berangkatkan Ke Jakarta 160 Orang Penerima Sertifikat PPTKH Dari Presiden

Detikindo24.com//MADIUN- Dalam acara Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami berangkatkan 160 orang penerima sertifikat Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH) di Kabupaten Madiun.

“Hari ini memberangkatkan para penerima ke Jakarta, yang selanjutnya akan diberikan sertifikat PPTKH langsung oleh Bapak Presiden,” ujar Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun saat ditemui usai memberangkatkan para penerima PPTKH di Pendopo Muda Graha, Minggu (17/9) dini hari.

Bupati Madiun melalui PPTKH, pemerintah melakukan redistribusi lahan sekaligus memberikan hak kepemilikan tanah dan atau akses pengelolaan atas kawasan hutan negara kepada masyarakat.

“Kami turut menghaturkan rasa terima kasih kepada Ibu Gubernur, sehingga Kabupaten Madiun berhak menerima PPTKH ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Hari Pitojo menambahkan proses program Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan sendiri sudah dilakukan sejak 2020.  Menurutnya, Kabupaten Madiun mendapatkan PPTKH sebesar 35 hektar yang terdiri dari 195 bidang pemukiman dan 58 bidang fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Bidang pemukiman sendiri, lanjut Pitojo, merupakan bagian di dalam kawasan hutan yang dimanfaatkan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung penghidupan masyarakat.

Sedangkan fasilitas umum dan fasilitas sosial, fasilitas tersebut berada di dalam kawasan hutan yang digunakan oleh masyarakat untuk kepentingan umum.

Hari Pitojo juga menyebutkan di Jawa Timur baru tiga kabupaten/kota yang mendapatkan PPTKH tersebut, diantaranya, Kabupaten Madiun, Kabupaten Banyuwangi, dan Kota Batu. Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Madiun, dan kepala desa terkait.

,

Atas Komitmen Kerjasama Tebu, Perhutani Divre Jatim Apresiasi PTPN XI

JATIM detikindo24cm – Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) memberikan apresiasi kepada PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XI atas komitmen kerjasama tanaman tebu berupa monumen tebu yang terbuat dari batu Onyx seberat 31 kilogram yang diserahkan di Kantor PTPN XI Surabaya, pada Senin (5/6/2023).

Monumen berbentuk replika tebu tersebut di serahkan oleh Kepala Departemen PSDH dan Produksi Divre Jatim Nanang Sugiharto kepada Senior Executive Vice President Operation Agus Setiono.

Mewakili Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Nanang Sugiharto menyampaikan terimakasih atas komitmen PTPN XI terhadap kewajiban (pembayaran DPH, Dana Keamanan dan PNBP) yang sudah dipenuhi sesuai perjanjian kerjasama tebu yang dilakukan sejak tahun 2017.

Tercatat dari tahun 2017 hingga 2022, PTPN XI telah merealisasikan kewajibannya sebesar Rp. 10,8 Miliar yang dibagi dalam tiga jenis antara lain, pertama untuk Dana Pembangunan Hutan (DPH) senilai Rp. 5,06 Miliiar, kedua Dana Keamanan yang bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rp. 2,68 Miliar dan ketiga untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp. 3,06 Miliar.

“Kami berharap Kerjasama ini selanjutnya dapat berjalan dengan baik, sehingga bisa saling menguntungkan kedua belah pihak, apalagi Perhutani dan PTPN ini sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang bersama-sama mendukung pemerintah dalam ketahanan pangan, terutama mencukupi kebutuhan gula nasional,” ujar Nanang Sugiharto. dikutip dari perhutani.co.id

Sehingga kami datang ke PTPN ini bermaksud untuk bersilaturahmi dengan jajaran pimpinan PTPN XI, sekaligus menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PTPN XI yang sudah berkomitmen dalam kerjasama tanaman tebu, pungkasnya.

Sementara itu Senior Executive Vice President Operation Agus Setiono menyampaikan, terimakasih kepada Perhutani yang sudah menyediakan lahan kawasan hutan untuk dikerjasamakan dengan tanaman tebu. “Dari rencana keluasan 1.300 hektar lahan yang dibutuhkan untuk tanaman tebu, sampai saat ini sudah terealisasi 609 hektar,” ungkapnya.

Menurut Agus, dukungan lahan ini diperlukan oleh PTPN XI dalam rangka mendukung swasembada gula nasional. Dan kerjasama dengan dasar Peraturan Menteri LHK No. P.81 tahun 2016 tentang Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan ini relatif berjalan sangat baik.

“Memang kendalanya perlu adanya infrastruktur yang memadai atau juga alat mekanisasi, termasuk masalah sosial yang timbul,” tukasnya.

,

Bentuk Syukur Petani Tepian Hutan di Ngawi Gelar Festival Jagung 2023

NGAWI detikindo24.com – Sebagai wujud syukur atas panen yang melimpah, para petani tepian hutan di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menggelar Festival Jagung 2023 di Desa Bangunrejo, Kecamatan Karanganyar, Ngawi, Minggu (4/6/2023)

Baru pertama kali digelar, Kegiatan Festival Jagung 2023 ini diwarnai pembakaran patung hama tikus sebagai simbol bahwa petani mampu mengatasi hama pengerat yang menjadi musuh utama petani.

Menurut catatan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, luas lahan di Kecamatan Karanganyar yang mencapai 5.430 hektar dan hasil panen hingga 40.207 ton mampu menyumbang 20 persen produktivitas jagung di Kab. Ngawi.

“Saya sangat mengapresiasi hasil panen jagung yang melimpah ini. Kegiatan Festival Jagung ini sebagai bentuk syukur sekaligus kegiatan tahunan yang menjadi tradisi dan mampu menarik minat masyarakat,” ujar Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko

Wakil Bupati Ngawi, Jawa Timur, Dr. Dwi Rianto Jatmiko, M.H., M.Si.

Secara keseluruhan, hasil produksi jagung di Kab. Ngawi saat ini mencapai 243.029 ton jagung kering pipil dengan luas lahan tanam 31.611 hektare.

Rata-rata lahan yang semua berada di tegakkan kerjasama dengan Perum perhutani KPH Ngawi, Pemerintah tidak akan menutup mata dan akan terus membantu memfasilitasi petani, terutama dalam hal pemanfaatan lahan di kawasan sekitar hutan oleh masyarakat setempat melalui LMDH.

Oleh sebab itu, menurut Wabup, Pemerintah Kabupaten Ngawi akan terus mendorong petani tepian hutan di wilayah setempat untuk menanam komoditas jagung, terutama saat memasuki musim tanam kemarau yang minim pasokan air irigasi.

Hal itu dilakukan, guna peningkatan produksi komoditas jagung, Pemkab Ngawi melalui dinas terkait juga mengawal keberhasilan petani jagung dalam pengelolaannya, dengan demikian sehingga bisa mencapai target.

Selain itu, Pemkab Ngawi juga membantu alat oven untuk pengering jagung, sehingga pada saat musim hujan petani tidak akan mengalami kerugian untuk memproduksi jagung pipil kering.