PONOROGO, detikindo24.com – Tepat berada di pinggir sungai Slahung, keberadaan Kantor Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Muneng, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo terancam roboh.
Pasalnya, Karena terkikis air sungai setiap hari, Talut Penahan Tanah (TPT) yang tepat berada pada sisi bangunan Bumdes ambrol. bermula TPT ambrol sepanjang puluhan meter, Namun karena di biarkan oleh semua Dinas terkait, kini kondisi TPT tersebut terus meluas hingga ratusan meter.
Bingung dan cemas harus melaporkan ke siapa lagi ? Sudah dilaporkan ke Dinas PUPR Bidang Agraria Kab. Ponorogo dan pemangku Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Namun sudah sekian lama melapor, Kedua Dinas tersebut seolah tidak menggubris lapor tersebut.
Berdalih, karena perubahan aturan yang ada, seakan mereka saling melempar tanggung jawabnya
“Mungkin karena aturan terbaru yang menyebutkan bahwa sepanjang 100 meter dari sisi jembatan ke utara dan selatan adalah tanggung jawab PU, di sisi lain, kali slahung itu adalah tanggung jawab DAS. Terus saya menagih (mengadu) kepada siapa..? saya bingung”. Ungkap Santoso selaku Kepala Desa kepada detikindo24.com, saat berada di kantornya. Senen (3/4/2023)
Di tambah, musim penghujan saat ini, kondisi TPT yang sudah sedemikian buruk, tentu sangat mengkhawatirkan semua warga masyarakat dan pihak pemerintahan desa setempat.
Menurut Santoso, keruntuhan diduga karena kikisan air sungai pada dasar talud yang usianya sudah cukup lama. dimulai dari runtuh beberapa meter, namun saat ini sudah merembet lebih dari seratus meter.
“Jika terus berlanjut dan sampai melebar di khawatirkan nantinya efeknya akan ke bangunan bumdes yang ada di dekat tanggul, dan jika tanggul sungai itu jebol pasti efeknya ke pemukiman dan persawahan warga” kata Santoso.
Untuk mengantisipasi, robohnya bangunan milik Bumdes tersebut, saat ini Pemerintah Desa sudah melakukan dengan mematok TPT yang ambrol sebelumnya menggunakan puluhan bambu.
Kekhawatiran, kecemasan dan kegelisahan karena kecewa, warga bersama kepala desa tetap berharap, melalui media ini, Pemerintah Daerah memperhatikan dan segera menanggulangi agar tidak terjadi ambrol susulan.
“Harapannya agar pemerintah segera menindak lanjuti, agar supaya musibah serta bencana yang lebih, dikemudian hari tidak sampai terjadi” Pungkas Santoso