JAKARTA,Detikindo24.com -Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmennya memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melibatkan langsung peran guru di sekolah. Hal ini dituangkan dalam Surat Edaran (SE) BGN Nomor 5 Tahun 2025 yang mulai diberitakan luas pada Selasa, 30 September 2025.
Dalam aturan tersebut, setiap sekolah penerima manfaat MBG diwajibkan menunjuk 1 hingga 3 orang guru sebagai penanggung jawab distribusi MBG atau person in charge (PIC). Guru PIC bertanggung jawab mengawasi distribusi, memastikan kualitas dan kuantitas makanan, serta menyusun laporan harian penerima manfaat.
Penunjukan guru PIC dilakukan langsung oleh kepala sekolah, dengan prioritas kepada guru bantu dan guru honorer. Untuk mencegah penumpukan beban kerja, digunakan sistem rotasi harian, sehingga tanggung jawab dibagi merata dan terukur.
“Skema rotasi ini tidak hanya memastikan keadilan bagi guru, tapi juga memperkuat pengawasan agar distribusi makanan benar-benar berjalan sesuai aturan,” ujar seorang Kepala Dinas Pendidikan kabupaten saat sosialisasi.
Pemerintah menetapkan insentif Rp100.000 per hari penugasan bagi setiap guru PIC. Dana dicairkan setiap 10 hari sekali melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sekolah masing-masing.
SPPG bertugas menyalurkan insentif, mencatat hari tugas, serta memastikan laporan pertanggungjawaban sesuai ketentuan. Dana ini bersumber dari biaya operasional program MBG.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa guru adalah ujung tombak suksesnya MBG.
> “Guru adalah garda terdepan yang memastikan anak-anak menerima makanan bergizi dengan baik. Insentif ini bentuk apresiasi atas kerja ekstra mereka di luar kewajiban mengajar. Mekanisme pencairannya dilakukan setiap 10 hari sekali agar lebih teratur dan transparan,” kata Nanik.
Sejumlah kepala sekolah menyambut positif kebijakan ini. Mereka menilai insentif menjadi motivasi sekaligus penghargaan bagi guru yang mendapat tugas tambahan.
Seorang guru PIC di Jakarta mengatakan:
> “Distribusi bukan sekadar membagikan makanan. Kami harus mengawasi kualitas, jumlah, dan memastikan siswa benar-benar mengonsumsi. Insentif ini membantu, meski tanggung jawabnya besar.”
Dinas Pendidikan daerah akan melakukan pengawasan langsung, memastikan pencatatan disiplin, serta mencegah manipulasi laporan. Evaluasi berkala juga dilakukan oleh BGN untuk menjamin kinerja guru PIC sesuai harapan.
Pengamat kebijakan publik menilai kebijakan ini positif, namun harus diawasi ketat.
> “Rp100.000 per hari cukup layak, tetapi jangan sampai hanya formalitas. Evaluasi kinerja guru PIC harus terukur agar program MBG benar-benar memberi dampak,” ujar seorang akademisi pendidikan.
Komisi X DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan ini, dengan catatan pemerintah menjamin keberlanjutan anggaran.
“Program MBG adalah prioritas nasional. Jangan sampai insentif guru PIC macet hanya karena teknis pencairan,” tegas salah satu anggota DPR.
Program Makan Bergizi Gratis ditargetkan menjangkau jutaan siswa di seluruh Indonesia. Dengan hadirnya guru PIC, pemerintah berharap distribusi berjalan disiplin, transparan, dan akuntabel, sekaligus memberi apresiasi nyata kepada tenaga pendidik.
Aturan ini resmi diterbitkan melalui SE BGN Nomor 5 Tahun 2025 dan diberitakan publik pada 30 September 2025 oleh berbagai media nasional, menandai dimulainya tahap implementasi di sekolah-sekolah penerima manfaat.(Ft)






