MADIUN, detikindo24.com – Sebanyak 9.400 Laptop yang rencananya akan digunakan untuk SD dan SMP di Kota Madiun masih dalam proses pengecekan spesifikasi oleh tim dari Politeknik Negeri Madiun (PNM).
Sedangkan, Terkait hasil proses pengecekan mengenai Spesifikasi masing-masing laptop yang hingga saat ini masih dalam pemeriksaan tersebut, di sampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati kepada detikindo24.com belum di ketahui hasilnya. Ia mengaku pihak belum mendapat laporannya.
“Belum ada laporan, Senin saya akan minta laporannya” jelas Kepala Dinas Pendidikan kota Madiun melalui via WhatsApp miliknya saat dihubungi media ini pada Sabtu (11/3/2023).
Sementara, mengenai langkah apa yang akan dilakukan pihaknya, bila diketemukan ada laptop yang tidak sesuai spesifikasi, Lisnawati selaku kepala dinas pendidikan kota Madiun menyampaikan. Pihaknya tidak akan menerima dan akan mengembalikannya.
“Jika dalam pemeriksaan ada yang tidak sesuai spesifikasi, tentu saya tidak mau terima, harus kembali” pungkasnya
Informasi sebelumnya yang kita ketahui, terkait pengadaan laptop tersebut, Ada enam Vendor yang telah terdaftar di LPSE e-Katalog. Mulai dari Supertone (SPC), Teradata (Axioo), Acer Indonesia, Zyrex, Libera, dan Advance.
Namun dengan berbagai pertimbangan, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun akhirnya memilih jenis merk Acer sebagai pemenang pengadaan laptop yang bernilai Rp 53,2 miliar tersebut.
Pertimbangan itu diantaranya, spesifikasi teknis yang ditawarkan sesuai keinginan Pemkot Madiun. Kemudian, kesanggupan memenuhi ribuan unit laptop yang dibutuhkan Dindik, serta dari sisi layanan seperti adanya garansi, servis center di Kota Madiun, ketersediaan spare part di Indonesia serta penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang cukup tinggi.