Pasar”Asem Asem”Desa Ngadirojo Berbenah

Pasar”Asem Asem”Desa Ngadirojo Berbenah.

PONOROGO, Detikindo24.com – Pembangunan pasar Asem Asem Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, merupakan salah satu langkah strategis dan menjanjikan dari pemerintah desa dalam memacu peningkatan pendapatan asli desa (PAD) dan ekonomi masyarakat secara umum.

Hal itu di utarakan oleh Mujiono, Kepala Desa Ngadirojo pada pertemuannya dengan detikindo24.com pada Senin (10/6) dikantornya.

Di terangkannya bahwa letak geografis Desa Ngadirojo sendiri sangat menguntungkan bagi kegiatan peningkatan ekonomi setempat. Hal ini menimbang banyaknya pelaku usaha perdagangan yang ada.

Sedang keberadaan pasar Asem-asem memiliki fungsi strategis sebagai penunjang serta pemasok pertama bagi berbagai barang kebutuhan, yang nantinya untuk dipasarkan ke pasar lain yang ada di sekitar wilayah kecamatan, maupun pasar dengan jangkauan yang lebih luas lagi.

“Jadi di sini itu, tempat para pedagang untuk mencari dagangan berupa hasil bumi dan lain lain seperti, pisang, kelapa, ayam, gabah dan lain sebagainya, dan dari sini langsung dibawa ke pasar yang lain”, ungkap Kepala Desa Ngadirojo tersebut menjelaskan.

“Memang pasar tersebut mulai terlihat sepi di pagi antara jam 07.00 – 08.00 hal ini di sebabkan karena pedagang telah melakukan transaksi mulai pukul 02.00 dini hari disini dan melanjutkan untuk menjual barang dagangan mereka di tempat lain” kata Mujiono.

Dan dengan terselesaikannya pembangunan 6 kios baru di tahun anggaran 2024 ini, serta penataan lain yang telah direncanakan, diharapkan kedepannya lebih memberikan kenyamanan pada lingkup pasar yang ada, sehingga hal itu akan bisa meningkatkan geliat transaksi sebagaimana diharapkan.

“Intinya dengan di bangunnya pasar desa itu, akan mempermudah dan memperlancar serta meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat desa Ngadirojo”

Adapun menjawab terkait harga sewa yang ditetapkan, Mujiono juga menyampaikan bahwa harga yang ditetapkan juga sangat murah dan tidak memberatkan pedagang, hal itu menimbang bahwa mayoritas penghuni pasar adalah pedagang lokal.

“Yang penting sama sama jalan mas, agar pedagang tidak merasa keberatan dan dari pihak pedagang pasar pun bisa memberikan masukan pada PAD”, ungkap sang kepala desa tanpa merinci berapa besar harga yang ditetapkan.

,

Dukung Peningkatan Ekonomi Petani Pemdes Menang Adakan Pelatihan

Dukung Peningkatan Ekonomi Petani Pemdes Menang Adakan Pelatihan

Ponorogo, detikindo24.com. Pengadaan pupuk bersubsidi dari pemerintah dirasakan kurang untuk mencukupi kebutuhan petani, bukan hanya di wilayah Ponorogo tapi beberapa daerah di Indonesia dirasakan tidak jauh berbeda. Padahal pupuk sangat vital bagi proses pengolahan pertanian.

Memberikan solusi terkait itu, Pemerintah Desa Menang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Jawa Timur berupaya dalam mendukung peningkatan hasil pertanian melalui berbagai cara, yang diantaranya pembinaan petani melalui sosialisasi maupun pelatihan guna memberikan solusi alternative peningkatan hasil produksi melalui pembuatan pupuk dengan biaya yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Kegiatan pelatihan yang mengambil tempat di gedung Balai Latihan Kerja Komunitas Desa Menang selain di hadiri oleh seluruh anggota kelompok tani “Subur”,juga di hadiri Imam Rohni selaku Camat Jambon yang sekaligus membuka acara yang bertajuk “Pelatihan TTG (teknologi Tepat Guna) Pertanian Pembuatan Granul Dari Bahan Kohe” tersebut. Adapun sebagai nara sumber adalah dari Praktisi bidang terkait dan BPP.

“Desa Menang memang masyarakatnya mayoritas adalah petani, dengan adanya keluhan masyarakat terkait pemupukan, kami dari pemerintah desa terus berupaya menampung dan memberikan solusi yang diantaranya dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk kandang sebagaiman di laksanakan” kata Imam Tamami Kepala Desa Menang saat di temui detikindo24.com pada Senin (3/6)

Sebagaimana di terangkan Imam Tamami selaras dengan apa yang di sampaikan Camat Jambon bahwa perlunya merekondisi tanah pertanian akibat dari pemakaian zat zat kimia selama ini dengan memberikan pupuk organik, dengan maksud untuk menjaga kesuburan tanah secara alami di masa depan.

“Saya rasa ini merupakan solusi yang baik ya, dengan memberikan pupuk dari Kohe (kotoran hewan) yang diolah sendiri oleh petani untuk diaplikasikan pada lahan yang ada, sehingga dengan cara alami kedepan kesuburan tanah akan tetap terjaga”. Katanya.

Selain mengadakan pelatihan bagi seluruh anggota kelompok tani yang ada, pihak pemerintah desa juga memberikan fasilitas berupa dua unit alat pembuat granul dan dua unit coper (pencacah rumput) pada pengolahan fermentasi pakan ternak.

Adapun dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos yang dilaksanakan, diterangkan bahwa pengolahan pupuk alami akan memakan waktu atau proses pengerjaan selama kurang lebih 2 minggu atau 14 hari dengan menggunakan alat sederhana antara lain, terpal, cangkul, sekop, sprayer.

Adapun komposisi bahan kompos adalah sebagai berikut,
1. Kotoran hewan / tletong 1 ton
2. Katul halus 25 Kg.
3. Molase/ tetes 1 liter / gula 1 kg
4. Dolomit 3 kwintal
5.EM4 1liter/ Stardec / MA 11 dan
6. Tricoderma Sp 1 liter.

Dengan cara pembuatan, kohe (kotoran hewan) di ratakan setinggi kurang lebih 30 sentimeter lalu di sirami atau di semprot dengan dekomposer yang telah di campur gula atau molase, lalu di taburi katul halus lalu di aduk rata.
Dolomit dan arang sekam di taburkan di atasnya lalu di aduk kembali hingga merata, setelah itu di tutup dengan terpal dan di diamkan selama 2 minggu atau 14 hari ke depan.

Cara pembuatan kompos memang tidak terlalu sulit, dan sebagaimana di utarakan bahwa pupuk organik yang di hasilkan akan membantu mengembalikan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Hal ini tentu sangat menguntungkan petani karena bisa lebih menghemat pemakaian pupuk kimia yang lebih berpotensi merusak kesuburan tanah.

Dan sebagaimana di ketahui, dalam pelatihan yang di adakan Pemerintah Desa Menang tersebut, juga memberikan arahan tentang cara pembuatan bubur california dan cara pembuatan fermentasi pakan ternak dengan bahan jerami

, ,

Tingkatkan Sarpras Dukung Akses Ekonomi Petani, Pemdes Srandil Bangun Talut Penahan Jalan

 

Suwarno Pamuji Kepala desa Srandil, Kec. Jambon, Kab. Ponorogo.

Ponorogo, detikindo24.com –Pembangunan talud penahan jalan Desa Srandil Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi kemudahan dan peningkatan ekonomi wilayah pertanian yang ada.

Sebagaimana di terangkan Suwarno Pamuji, kepala desa Srandil yang di temui pada Minggu (2/6) bahwa pembangunan talud penahan jalan sepanjang 160 meter tersebut menelan anggaran Dana Desa untuk ketahanan pangan senilai Rp. 164.000.000.

Prioritas pembangunan di lokasi tersebut menurutnya memang sangat layak untuk di laksanakan pembangunan mengingat bahwa pembangunan talud jalan yang ada sangat mendukung terpeliharanya akses ekonomi petani kedepannya.

“Jalan untuk usaha pertanian yang ada di RT.03 RW.02 itu memang perlu mendapatkan perhatian, karena merupakan akses menuju areal pertanian yang sangat di butuhkan warga” kata Kepala Desa Srandil.

Masih menurutnya bahwa dengan pembangunan talud kanan kiri di jalan yang ada maka akan mencegah terjadinya longsoran ataupun kerusakan jalan pertanian yang ada, sehingga memperlancar distribusi dari material kebutuhan petani maupun hasil panen.

Dan dengan luasan areal persawahan yang di jangkau jalan tersebut, maka dibutuhkan kepadatan tanah dan kelayakan jalan untuk memperlancar arus transportasi petani.

“Hektaran lahan persawahan yang akan terakomodir dari fungsi jalan tersebut, dan diharapkan pembangunan yang ada mampu memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi petani”, katanya.

Di tambahkannya memungkasi pertemuan singkat dengan detikindo24.com. bahwa selain pada pembangunan talud penahan jalan yang telah usai pengerjaannya pada bulan mei 2024 kemarin, sebelumnya Pemerintah Desa Srandil juga telah melaksanakan beberapa titik kegiatan fisik yang pada intinya menitik beratkan pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Menuju Wilayah Bebas Narkoba, Desa se-Kecamatan Kauman Gelar Sosialisasi.

Menuju Wilayah Bebas Narkoba, Desa se-Kecamatan Kauman Gelar Sosialisasi.

 

Ponorogo, detikindo24.com. -Giat sosialisasi bertema Pencegahan Dan Pemberantasan Narkotika Menuju Desa Bebas Narkoba di wilayah Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, dilaksanakan pada Jumat (31/5) bertempat di gedung pertemuan Hotel Nirwana Sarangan.

Acara yang di narasumberi oleh pegiat anti narkotika dari LSM Granat tersebut, juga dihadiri oleh Polsek Kauman, Koramil 0802/05 Kauman serta pihak Pemerintahan Kecamatan Kauman yang juga memberikan arahan terkait langkah langkah yang perlu di ambil dalam rangka mewujudkan desa bebas narkotika dan obat obatan terlarang.

Sebagaimana di utarakan Jemadi. S.Sos selaku ketua panitia kegiatan, bahwa kegiatan yang diadakan merupakan hal yang sangat penting mengingat dampak psikologis dan sosial dari bahaya narkoba sangatlah berpengaruh bagi kelanjutan pembangunan serta sektor lain kedepannya.

Ia juga menyampaikan bahwa generasi muda sebagai tulang punggung pembangunan bangsa harus terlepas dari pengaruh buruk penyalah gunaan narkotika dan obat obat terlarang sehingga mindset mereka terarah pada pengembangan diri dan peningkatan mutu kepribadian yang lebih baik lagi

“Jadi kemajuan pembangunan itu, juga terkait pada mental spiritual, generasi muda sebagai penerus bangsa, yang mana kedepannya bisa menjadi ujung tombak yang akan membawa bangsa menuju keemasan melalui mental spiritual yang baik dan bebas narkoba”, ungkapnya.

Adapun dengan adanya giat sosialisasi tersebut diharapkan bahwa pemerintah dan masyarakat bisa saling membantu dan mendukung baik secara langsung maupun tak langsung memberikan arah positif dalam mewujudkan wilayah yang betul betul bersih dari pengaruh dan penyalah gunaan narkoba.

“Narasumber telah memaparkan dengan baik apa yang menjadi topik sosialisasi kali ini, dan saya rasa semua bisa memahami dan memberikan penyampaian yang lebih kongkrit kepada masyarakat, baik itu melalui sisi hukum, sosial, maupun hal lain yang melingkupi” pungkas Jemadi memberikan keterangan.

Masalah narkoba merupakan masalah serius yang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi peran aktif masyarakat sendiri juga sangat menentukan bagi tercapainya wilayah bersih dari narkoba.

,

Kasi Permas Kec Jambon Hadiri Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Menang

Kasi Permas Kec Jambon Hadiri Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Menang

Ponorogo, detikindo24.com. Di hadiri Kasi Permas Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo sebagai narasumber, Pemerintahan Desa Menang laksanakan giat sosialisasi dan pembekalan penggunaan Dana Desa, Menang Senen (4/3).

Giat bertujuan untuk memberikan pemahaman serta wawasan tentang Regulasi, realisasi dan pelaksanaan terkait implementasi dana desa bagi pembangunan.

“untuk penggunaan dana desa ini dilakukan dan dilaksanakan sebaik-baiknya, untuk BLT maupun pembangunan sektor lain, dari infrastruktur jalan lingkungan maupun sektor pertanian” kata Joko Susilo Kasi Permas Kecamatan Jambon dalam penyampaian materinya.

Selain itu, penggunaan dana desa telah diatur dalam peraturan bupati dengan menggunakan skala prioritas seperti, BLT, infrastruktur, pendukung ketahanan pangan, serta hal lain pada jenjang prioritas tertinggi ke bawah pada perencanaan pembangunan yang dilaksanakan dengan baik.

Dengan kucuran anggaran dana desa yang sangat besar, Joko Susilo menyampaikan, Sangat perlunya pengawasan dari berbagai pihak terkait, sehingga kegiatan pembangunan yang ada bisa terlaksana dengan baik dan memenuhi harapan pemerintah.

“harapan ke depan tidak ada penyimpangan atau temuan yang tidak sesuai aturan. Dan yang terpenting anggaran yang diperuntukkan, dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat”, terangnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Menang, Imam Tamami juga menyampaikan pentingnya kegiatan sosialisasi dan pembekalan yang diadakan.

“pelaksanaan sosialisasi dan pembekalan terkait dana desa ini, saya berharap dilakukan penerapan dengan baik, karena ini sangat penting agar semua sesuai aturan dalam pelaksanaannya” kata Imam Tamami

Menurut Imam, Tujuan kegiatan yang teragenda secara rutin mampu memberikan wawasan terkini terkait regulasi, perencanaan, pelaksanaan serta pelaporan dalam realisasi penggunaan anggaran yang diterapkan.

Begini Harapan Pemerintah Desa Srandil  Melalui  Pembangunan Fisik TPT

Pemerintahan desa Srandil, Kecamatan Jambo, Kab Ponorogo, Redaksi Detikindo24.com,foto (Bambang)

Ponorogo, detikindo24.com – Pembangunan TPT (Talud Penahan Tanah ) di wilayah RT 02, RW 01 Desa Srandil, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Selain meminimalisir resiko dampak longsornya  tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan jalan karena kikisan, juga memberikan kelancaran aliran air dari saluran yang ada.

Di sampaikan perihal tersebut oleh Suwarno Pamuji selaku Kepala Desa Srandil saat di temui redaksi Detikindo24.com, Selasa (20/2) diruang kerjanya.

Dikatakan Suwarno, dengan di bangunnya talud sepanjang 27 Meter dan lebar 1,5 Meter akan lebih memberikan solusi bagi penanganan banjir yang mungkin terjadi di musim penghujan.

“Ya kami juga antisipasi pada banjir yang mungkin terjadi di musim penghujan, untuk alasan itu pula talud penahan tersebut kita bangun”. Ungkap Kepala Desa

Suwarno selaku Kepala Desa Srandil,Jambon,Ponorogo, Jawa Timur.

Adapun pengerjaan talud tersebut adalah penyerapan anggaran Dana Desa (DD) tahap awal tahun 2024. Diharapkan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat sekitar, dan dapat membantu secara pendapatan ekonomi dengan melibatkan tenaga kerja lokal dalam pembangunannya.

“Pembangunan yang dilaksanakan kemarin juga melibatkan masyarakat sekitar, hal itu akan turut membantu secara langsung pada ekonomi mereka, dan selain itu juga ada segi positif lain yang di dapat’. Imbuh Suwarno

Diterangkan lebih lanjut di maksud oleh Suwarno adalah, dampak psikologis berupa tumbuhnya rasa tanggung jawab, serta kesadaran yang lebih tinggi dari masyarakat untuk turut memelihara dan menjaga dari apa yang telah mereka bangun sendiri.

Di akhir keterangan sebagai pamungkasnya, Suwarno berharap, berbagai pembangunan fisik yang telah di rencanakan serta direalisasikan pemerintah desa Srandil, adalah bertujuan untuk memberikan peningkatan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Begini Tanggapan Kades Bululor Pada PIN Polio 2024 Di Desanya

Begini Tanggapan Kades Bululor Pada PIN Polio 2024 Di Desanya.Rqbu (17/1)

Ponorogo, detikindo24.com. Mencapai kurang lebih 400 anak mulai umur 1 bulan hingga 7 tahun mendapatkan imunisasi dari program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang diselenggarakan pemerintah, di balai Desa Bululor, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari dinas terkait, pelaksanaan vaksinasi polio pada Rabu (17/1) tersebut, adalah merupakan vaksinasi massal pada pemberian tahap pertama dan akan dilanjutkan untuk vaksin lanjutan pada tahap kedua pada 17 Februari 2024 mendatang.

Sebagaimana di kemukakan Agus Siswanto Kepala Desa Bululor, bahwa pemberian vaksin polio pada anak sangat penting. Artinya bagi imunitas terhadap virus polio dari generasi yang akan datang, khususnya untuk warga Desa Bululor.

“Terkait dengan adanya program PIN ini, akan membawa dampak yang lebih bagus bagi generasi kita yang akan datang, karena daripada mengobati bukankah lebih baik mencegah”, Kata Agus saat ditemui detikindo24.com di kantornya.

Selanjutnya Kepala Desa tersebut, juga mengutarakan bahwa pemerintah desa sangat mendukung pada program yang telah berjalan selama ini, khususnya program PIN polio yang tengah dilaksanakan.

“Saya berharap bahwa di Desa Bululor ini, jangan sampai ada kasus kasus polio, dalam artian kita targetkan Bululor zero polio”, Kata Agus, menyampaikan harapan.

Tujuan pemerintah sendiri dalam pelaksanaan PIN polio adalah melakukan pencegahan terhadap infeksi dan penyebaran virus polio yang ada di Indonesia, hal ini dirasa sangat penting mengingat selain menyangkut masa depan dari generasi mendatang dari ancaman virus polio yang bisa mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian bagi penderita.

Merujuk dari berbagai sumber, ada beberapa manfaat dari tindakan preventif atau pencegahan melalui imunisasi polio, yang diantaranya adalah:

1. Membantu atau merangsang sistem imunitas, atau kekebalan tubuh dari virus polio.
2. Mengurangi atau menurunkan tingkat resiko penularan virus polio dari satu orang ke orang lain
3. Meminimalisir dampak yang lebih berat serta komplikasi saat terserang virus polio.

Adapun pemberian vaksin polio ada dua jenis, yaitu melalui OPV (Oral poliovirus vaccine) atau pemberian vaksin yang berisi virus polio yang sudah dilemahkan dengan meneteskan melalui mulut terutama pada bayi dan anak anak.

Yang kedua adalah IPV (Inactivated Poliovirus Vaccine) atau pemberian vaksin yang berisi virus polio yang tidak aktiv dengan cara penyuntikan di dalam otot atau kulit dan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

SMAN 3 Ponorogo lebih Maju, Setelah Berhasil Raih Sejumlah Kejuaraan Asia, Kini Ikuti Kompetisi Dunia

Ponorogo,Detikindo24.Com  – Di pimpin oleh Dr. Sasmito Pribadi, SMAN 3 Ponorogo terbukti lebih maju dari SMAN lainnya.  Tidak hanya karena telah mampu mengoleksi sejumlah kejuaraan di tingkat Asia saja, Tetapi, bukti wujud lebih maju adalah hari ini Senin (30/10/2023) Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang merupakan Pilar pelajar SMAN 3 telah terbukti mampu berkompetisi di tingkat Dunia.

Kompetisi yang bertajuk Seoul International Invention Fair 2023 di Coex Convention Hall Korea Selatan ini, menurut Dr. Sasmito Pribadi adalah lanjutan setelah SMAN 3 yang di pimpinnya lolos menjadi Finalis.

“Alhamdulillah tim KIR Pilar SMAN 3 Ponorogo sudah lolos menjadi finalis maka dilanjutkan presentasi secara offline di Korsel,” ungkapnya kepada Media ini.

Masih menurut Dr. Sasmito, Dua pelajar yang berangkat mewakili delegasi SMAN 3 Ponorogo di negeri Gingseng sekarang ini, juga sekaligus peneliti pada 31 Oktober hingga 4 November 2023 mendatang.

Dua pelajar  SMAN 3 Ponorogo tersebut adalah siswa dan siswi kelas 11 A atau di sebut Kelas internasional di SMAN 3. Keduanya bernama, Raihan Nafi Firdausa Muhammad dan Salsabila Amalia Saliha.

Selaku kepala sekolah SMAN 3 Ponorogo, Dr. Sasmito Pribadi berharap kepada dua pelajar siswa dan siswinya. Dengan di dampingi Siti Nurwaqidah, M.Pd selaku pembina semoga selalu inovatir untuk mengikuti serangkaian kegiatan presentasi.

Intinya melakukan kegiatan argumentasi dari hasil penelitian untuk diuji assesor. “Artinya pelajar harus mempertahankan hasil penelitiannya dihadapan penguji Korsel,” tegasnya.

Di terangkan, sebelumnya anak didik SMAN 3 ponorogo telah melakukan penelitian dan uji coba. Dalam hal init Terutama berupa ekstrak dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat di alam sekitar.

“Untuk tema secara umum akan disampaikan setelah selesai finalisasi atau penjurian,” tutur Dr Sasmito

Namun, lanjut Dr. Sasmito, yang pasti tema yang diusung anak didiknya selalu menarik. Senantiasa komitmen mencari inovasi hal baru serta orosinalitas yang tinggi.

“Tentunya mengusung suatu yang baru dan kekinian yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Kalau bisa meraih terbaik maka akan direkomendasikan internasional hasilnya,” tandasnya.

Capaian ini, lanjut Doktor Sasmito, menjadi bukti komitmen SMAN 3 Ponorogo sebagai komunitas masyarakat dunia utamanya riset internasional.

Di mana sebelumnya SMAN 3 Ponorogo (Smagapo) sudah melewati beberapa tahapan. Di mulai Smagapo International dan Smagapo International Class Program. Hingga kemudian menjadi Smaga International Community atau bagian masyarakat internasional bidang riset.

“Makanya Smaga akan terus berkontribusi dalam penelitian-penelitian berbasis lokal yang bisa bermanfaat bagi kemaslahatan umat atau manusia di dunia,” paparnya.

Sasmito Pribadi berharap, ajang ini setidaknya bisa menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa bagi siswa karena berlaga di tataran internasional.

Pihaknya juga optimis anak didiknya bisa mencetak sejarah. Apalagi sebelumnya sudah meraih piala di kawasan Asia mulai Malaysia hingga Thailand.

“Mudah-mudahan meraih prestasi terbaik, bisa medali emas, perak atau perunggu itu harapannya,” pungkasnya

,

Peduli Dampak El Nino, Polres Ponorogo dan Bhayangkari Droping Air Bersih 

Ponorogo, Detikindo24.Com – Jika minggu yang lalu warga Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang mendapat jatah droping air bersih dari Polres Ponorogo, kini giliran warga Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, juga dikirim air bersih oleh Polres Ponorogo dan Bhayangkari Cabang Ponorogo.

Ratusan warga di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang juga mengalami krisis air bersih tersebut mendapat jatah 6000 liter air dari Polres Ponorogo, Polda Jatim.

Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko S.I.K, M.Si mengatakan pemberian bantuan air bersih yang dilakukan secara bergilir ini adalah upaya Polres Ponorogo dalam membantu pemerintah menangani dampak El Nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya.

“Kemarau panjang membuat sejumlah wilayah di Ponorogo mengalami kekeringan, jadi kita bantu untuk sedikit meringankan beban warga yang terdampak kekeringan,” ujar AKBP Wimboko, pada Rabu (25/10/2023).

www.detikinfo24.com
Bhayangkari Cabang Ponorogo ketika distribusikan bantuan air bersih

AKBP Wimboko berharap,Dl dengan bantuan air bersih tersebut dapat meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Sementara itu Kepala Desa Pangkal Suprianto mengatakan bahwa sumber mata air yang ada di wilayah Desa tersebut telah mengering akibat kemarau panjang.

“Beberapa bulan ini kami kesulitan air karena sumber mata air yang ada di desa kami mengering akibat kemarau panjang ini,” ujarnya.

Lanjut Suprianto, untuk memenuhi kebutuhan air, warga Desa Pangkal terpaksa harus mencari sumber air yang jauh dari desanya.

“Mewakili warga masyarakat Desa Pangkal saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan oleh Polres Ponorogo saat ini, sehingga kami bisa mendapatkan air bersih kembali,” pungkas Kepala Desa Pangkal itu.(Skr/Sin)

Jembatan Takir Desa Brahu Di Sorot Warga, Perencanaan Kurang Matang Dan Berpotensi Menyebabkan Kecelakaan

PONOROGO, Detikindo24.com – Gunakan Dana Desa (DD) tahun 2023 sebesar Rp 153.840.000 untuk Pembangunan Jembatan Takir di Jalan Sambirejo Desa Brahu, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, justru banyak di komplain warganya.

Tidak hanya karena tingginya jembatan, tetapi banyaknya sisa material yang masih menumpuk juga menjadi sorotan warga desa setempat. Hal itu dianggap, karena kurang matangnya saat perencanaan yang akhirnya mengakibatkan terjadi Over Budgeting seperti sekarang ini

Sementara struktur kemiringan jembatan yang diperkirakan mencapai 45° dan ketinggian 1,5 meter dari badan jalan dapat berpotensi mencelakakan warga ketika melewatinya.

Sebagaimana yang  di lihat saat detikindo24.com memantau dilokasi, beberapa kendaraan roda dua yang dikendarai ibu – ibu tampak sekali kesulitan. Karena terlalu curam saat menuruni jembatan maupun terlalu tinggi ketika menanjak saat akan melewati jembatan Takir tersebut.

“Semestinya kalau mau di bangun kan sudah muncul gambar, sudah muncul RAB, dan di situ terus diadakan uji kelayakan, jadi itu yang menjadi patokan, tapi ternyata kenapa terjadi seperti itu”, Ungkap warga saat melewati jembatan, Sabtu (21/10/2023).

Karena posisi jembatan berada dipertigaan jalan, upaya untuk membuat plengseng agar tidak terlalu menanjak sangatlah tidak mungkin.

“Dengan adanya plengsengan seperti ini, untuk mengantisipasi agar tidak terlalu curam, akhirnya juga memakan jalan daerah, kan ada kemungkinan simpangan di situ jadi gak bisa”, sambungnya.

Sedangkan menanggapi komplain dan keluhan dari warganya, Kepala Desa Brahu, Ali Imron tampak tenang dan biasa saja. saat ditemui detikindo24.com pada Jumat, (21/10) di kantornya, nampak dengan tenang menyatakan bahwa tudingan itu merupakan hal yang biasa.

“Ya biasa, warga itu ya macam – macam, dan tidak tau prosesnya, ada yang  komplain bilang terlalu tinggi dan ada yang diam saja, namanya juga orang banyak” ujar Ali saat ditemui Detikiindo24.Com di kantornya ,Jumat ((21/10/2023).

Menurut Ali, Pembangunan Jembatan Takir di karenakan atas permintaan warga setempat ,” Utamanya yang minta adalah lingkungan situ, sedang lingkungan lain kan tidak tahu” tambah Ali

Terkait kenapa jembatan harus di bangun setinggi yang di keluhkan warga saat ini, Alasan Ali karena jalan poros yang menjadi sudut pertigaan jembatan Takir tersebut,  akan di lakukan pembangunan rabat beton peninggian badan jalan.

Menilik alasan kepala desa Brahu tersebut, justru menurut warga juga sangat aneh. Di karenakan menurut warga, pembangunan rabat beton yang dimaksut oleh kades, belum jelas dan belum bisa dipastikan kapan pelaksanaannya.

Mengingat jalan tersebut adalah jalan poros yang bukan kewenangan Desa Brahu, melainkan merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman  (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo.

,

Pantau Harga dan Stok Bahan Pokok, Kapolres dan Satgas Pangan Cek Pasar Jambon

Ponorogo, Detikindo24.Com – Adanya informasi harga kebutuhan pokok melambung, membuat Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko S.I.K, M.Si bersama Kapolsek Jambon, AKP Sutriatna dan jajaran menggelar sidak ke pasar, Rabu (18/10/2023).

Setelah menelusuri sejumlah pedagang di pasar Jambon, didapatkan harga-harga bahan pokok masih stabil, tidak ditemukan kenaikan.

“Harga beras masih di sekitaran Rp 12.500, harga gula, minyak dan sayur mayur juga stabil. Tidak ada kenaikan,” kata AKBP Wimboko.

www.detikindo24.com
AKBP Wimboko ketika bersama satgas pangan

Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko S.I.K, M.Si juga mengatakan telah memberikan instruksi pada jajarannya untuk terus memantau harga kebutuhan pokok di pasar wilayah masing-masing.

“Tidak hanya soal harga, stok bahan pangan juga dipantau,” ujar AKBP Wimboko.

Kapolres Ponorogo itu juga berharap Pemerintah Daerah agar senantiasa berkoordinasi dengan Bulog untuk terus menstabilkan harga beras. Termasuk berbagai supplier barang pokok lainnya.

“Jangan sampai terjadi kenaikan harga karena disebabkan ada penimbunan oleh oknum tertentu,” pungkas Kapolres Ponorogo.(Skr/Sin)

,

Sampaikan Pesan Pemilu Damai, Kapolres Ponorogo Kunjungi Sejumlah Ponpes

PONOROGO, Detikindo24.Com – Sebagai upaya cooling system menghadapi tahapan Pemilu 2024, Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko S.I.K, M.Si bersama para pejabat utama Polres Ponorogo, Polda jatim kembali menggelar silahturahmi ke beberapa Pondok Pesantren (Ponpes).

Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko menyebut kegiatan itu dilakukan selain untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi dengan para tokoh agama dan Ulama juga untuk menyampaikan pesan Pemilu Damai 2024.

Kapolres Ponorogo mengajak seluruh elemen pondok pesantren dan tokoh agama untuk turut memerangi informasi hoax yang beredar di masyarakat terutama di media sosial.

“Kegiatan itu kami lakukan selain untuk memperkuat silaturahmi dengan Ulama juga upaya Cooling System untuk mencegah terjadinya potensi konflik sosial menjelang Pemilu 2024,” ujar AKBP Wimboko, pada Kamis (12/10/2023).

Ia menyebut sudah ada beberapa Ponpes yang dikunjunginya saat mulai menjabat sebagai Kapolres Ponorogo.

Pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan seluruh elemen Masyarakat, Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Tomas) serta para Ulama untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Kamtibmas di Ponorogo Jawa Timur.

www.detikindo24.com“Jadi kami himbau agar isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, tidak terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ucap mantan Kapolres Bondowoso tersebut.

Kapolres Ponorogo juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menjalankan Operasi Mantab Brata yang berkaitan dengan pemilihan umum.

Operasi Mantab Brata yang dilaksanakan kata AKBP Wimboko untuk memberikan jaminan berjalannya seluruh tahapan Pemilu 2024 yang damai,aman dan kondusif.

“Untuk itu kami mohon bantuan seluruh elemen Pondok Pesantren dan tokoh agama untuk mendukungnya,” katanya.

Sementara Gus Ulil Albab, Pimpinan Ponpes Darur Rohmah mengucapkan terima kasih atas kunjungan silahturahmi Kapolres Ponorogo bersama jajaran.

Pihaknya, tentu akan mendukung penuh kegiatan Polres Ponorogo terutama jelang Pemilu.

“Kita yakin, jika bersinergis maka akan tercipta pemilu damai,” pungkasnya.(Skr/Sin)

Ancam Keselamatan Guru dan Murid, Gedung SDN 02 Karangpatihan Ponorogo Terabaikan

PONOROGO,detikindo24.com. Miris sekali dan nyaris roboh, itulah Bangunan gedung Sekolah Dasar Negeri 02 Karangpatihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Namun sampai berita ini diunggah Selasa (3/10/2023) belum juga mendapat perhatian dari Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Terhadap kondisi sekolahnya yang memprihatinkan ini, Kepala Sekolah mengaku sudah mengadu dan mengajukan perbaikan beberapa kali kepada dinas terkait. Namun hingga saat ini  Dinas pendidikan kabupaten ponorogo dan DPUPK masih juga mengabaikan.

“Memang sebelumnya ada dari dinas pendidikan datang melihat kondisi sekolah, dan mau membantu perbaikan bangunan 600 juta untuk empat ruang, yang katanya akan cair di bulan april atau mei, tapi hingga saat ini belum ada hasilnya” Ungkap Kasek Suwandi saat ditemui media ini dikantornya. Selasa(3/10)

Masih menurut Suwandi, hanya pada tahun 2022 pernah ada rehabilitasi gedung,. namun rehabilitasi hanyalah penggantian genting satu ruang kelas dan plafon teras serta pengecatan.

Karena banyaknya kerusakan pada gedung SDN 02 Karangpatihan tersebut, Perbaikan yang tidak merata itu tentu tidaklah berpengaruh.banyak.

“Kalau pembangunan rehab yang hanya sepotong-sepotong, akan berpengaruh pada bangunan sebelahnya yang ganti rusak lagi. Yang jelas merembet kerusakan ruang lain ikut rusak”, ungkap Suwandi.

Berhasil dihimpun detikindo24.com, kondisi gedung SDN 02 Karangpatihan memanglah sangat mengkhawatirkan. Tampak rangka atap hampir ambrol, hanya ditopang menggunakan batang kayu seadanya.

Selain itu, kayu induk sebagai dasar atap bangunan juga terlihat sudah sangat lapuk sekali. Yang lebih parah lagi posisinya pun telah tergeser dari tempat yang semestinya.

Kondisi yang berpotensi terjadinya atap dapat runtuh tentu sangat membahayakan keselamatan guru dan murid saat belajar mengajar berlangsung.

Akibat kondisi tersebut,kegiatan belajar mengajar pun terpaksa harus menggunakan gedung darurat. Tak jauh berbeda, kondisi tiga ruang kelas darurat ternyata juga memprihatinkan.  selain lantai masih tanah, ukuran ruang kelas hanya 4 x 4 Meter dan beratapkan seng.

Tidak hanya itu, ruang darurat tersebut banyak juga banyak sekali kerusakan. Seperti dinding yang berlubang besar  bisa digunakan untuk terobosan keluar masuk murit tanpa harus melewati pintu yang ada.

“Ya beginilah keadaanya pak, bisa anda lihat sendiri, sangat memprihatinkan”. Pungkas salah satu guru saat diruangan.

Saluran Irigasi Desa Jenangan Kab Ponorogo,Diharapkan Mampu Mendongkrak Hasil Produksi Pertanian warga

Ponorogo,detikindo24.com. Pembangunan saluran irigasi Desa Jenangan Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Jatim akan berdampak sangat positif bagi para petani ke depannya, hal ini diutarakan Irianto, kepala desa jenangan memberikan komentarnya atas kegiatan salah satu pembangunan saluran di desanya.

 

Kepala Desa Jenangan juga menyampaikan bahwa pembangunan yang melibatkan masyarakat setempat tersebut, merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo kepada kelompok tani yang ada dengan anggaran berkisar Rp. 75.000.000. yang dilaksanakan secara swakelola.

“Ada lebih dari 20 hektar lahan pertanian yang akan menerima manfaat dari saluran itu”. Kata Irianto kepada Detikindo24.com pada Kamis, (21/9) dirumah kediamannya.

Sebagaimana dikatakannya pula bahwa desa Jenangan memiliki lahan pertanian yang sangat luas, maka pemaksimalan infrastruktur bagi kelancaran distribusi air ke lahan pertanian sangatlah dibutuhkan, hal ini untuk menjaga serta peningkatan produksi hasil pertanian.

“Di sini kan areal pegunungan, dan pengairan dari DAM, jadi sangat perlu sekali saluran irigasi yang baik untuk mempercepat distribusi air ke lahan pertanian yang ada”. sambungnya menjelaskan.

Masih menurutnya bahwa pembangunan sistem irigasi dan tata kelola air bagi lahan pertanian desa Jenangan saat ini telah menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Seperti diungkapkannya pula, bahwa sebenarnya bukan hanya bidang pertanian dan peternakan yang terus dipacu, pembangunan di berbagai bidang strategis pendukung peningkatan ekonomi warga juga terus menjadi perhatian pemerintah desa untuk dapat direalisasikan kedepannya.(Bambang)

Hadir Di Blembem, Begini Pesan Susilowati selaku Ketua TP PKK Ponorogo Kepada Masyarakat

Ponorogo,detikindo24.com. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo yang hadir dalam rangka giat pemberian bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat desa Blembem kecamatan Jambon pada Rabu (20/9) di balai desa setempat.

Pada kesempatan tersebut Bupati beserta Ketua TP PKK Kabupaten membagikan secara simbolis 50 paket sembako, buku buku dan bibit tanaman kepada para lansia, ibu ibu dan masyarakat kurang mampu desa Blembem.

Sebelumnya, Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo beserta rombongan juga telah singgah di beberapa desa, sedangkan Blembem berada di urutan ke empat dari tujuh desa di wilayah Kecamatan Jambon yang dikunjungi pada hari yang sama.

Selain memberikan bansos secara simbolis, di dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo menyinggung akan peran penting orang tua di dalam mendidik secara langsung putra putri mereka, mengingat saat ini peran pola asuh anak lebih banyak tergantikan oleh Gadget.

“Kami, Tim Penggerak PKK kabupaten turut prihatin dengan pola asuh ibu ibu muda jaman sekarang” ujar Susilowati

Menurutnya bahwa secara psikologis, hal ini juga sangat berpengaruh bagi perkembangan jiwa anak dan akan bisa mempengaruhi karakter generasi muda ke depannya.

“Ibu ibu harus gemar membacakan cerita buat putra putrinya, yang pertama agar anak anak gemar membaca sejak dini, kemudian yang kedua adalah sarana pendekatan antara ibu dan anak”, Katanya di depan yang hadir.

Ketua TP PKK Ponorogo tersebut mengarahkan juga untuk selalu memberi pengawasan kepada anak anak dalam penggunaan Gadget, sehingga dampak negatif dari Perkembangan teknologi tersebut bisa di kendalikan.(Bambang)

Lama Hancur,Dam Di Kab Ponorogo Akan Lekas Di Tangani

Ponorogo,detikindo24.com – Masyarakat petani di Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, khususnya warga pemanfaat air irigasi dari Dam Sesek akhirnya bisa bernafas lega. Hal ini karena Dam yang memberikan kontribusi air di lima desa yang antara lain Desa Tanjungsari, Jenangan, Sraten Panjeng dan Sedah, akan segera dibangun dalam waktu dekat.

Hal tersebut, sebagaimana di ungkapkan Jamus Kunto Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo dalam pertemuannya dengan detikindo24.com pada Kamis (24/8) dikantornya.

“Terkait ambrolnya Dam tersebut, memang dalam bulan ini pembangunannya akan kita mulai pengerjaannya” Katanya.

Di beritakan sebelumnya, bahwa Dam Sesek yang mengaliri ratusan hektar lahan pertanian warga di 5 desa pemanfaat tersebut, telah bertahun tahun mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat difungsikan lagi sebagaimana mestinya.

Adapun imbas dari kerusakan tersebut, adalah terhentinya pasokan air irigasi untuk pengolahan lahan pertanian warga, dan tentu saja berdampak pada turunnya hasil produksi pertanian di wilayah mereka.

Menyiasati hal itu, beberapa petani berinisiatif dengan mengalirkan air sungai menggunakan mesin diesel melalui pipa pipa yang mereka salurkan ke lahan mereka, namun pada kenyataanya biaya yang mereka keluarkan tidak bisa sebanding dengan hasil yang mereka peroleh.

Sementara, dari pihak pemerintah desa sendiri juga telah berkali kali mengajukan permohonan kepada Pemerintah Daerah setempat agar segera melakukan perbaikan atau pembangunan Dam yang hancur karena usia dan faktor alam tersebut.

“Kita sudah berupaya dan mencoba melakukan permohonan terkait pembangunan itu, sampai saya beserta lima desa pemanfaat irigasi itu bertandang ke Dinas PU Propinsi terkait sumber daya air itu”, Kata salah seorang kepala desa sebagaimana dikutip dari pemberitaan detikindo24.com sebelumnya.

Di singgung terkait lambannya respon Pemerintah Daerah untuk segera menindak lanjuti pengajuan pembangunan Dam Sesek yang pernah dikeluhkan pemerintah desa tersebut, Kepala DPUKP Ponorogo, Jamus Kunto mengatakan pada intinya, kewenangan anggaran ada pada Bupati melalui Bappeda dan DPUPKP akan merealisasikan jika memang anggaran untuk itu sudah ada.

“Memang, anggaran di Ponorogo itu minim, maka ya ketika itu memang belum benar dan pasti ada anggarannya, saya tidak akan ngomong bahwa itu pasti akan saya kerjakan”, pungkasnya dalam memberikan keterangan pada awak media.

Terkait Dam Bendungan Sesek, Kadin PUPR Ponorogo: Saya Usulkan Ke Bappeda

Detikindo24.com, Ponorogo – Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Akhirnya angkat bicara atas terbengkalainya kondisi Dam bendungan sesek yang berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang kondisinya hancur sudah puluhan tahun dan tidak dapat difungsikan oleh para petani di Lima Desa Kecamatan Jenangan.

Diberitakan sebelumnya detikindo24.com,https://detikindo24.com/2023/07/16/ada-apa-pemerintah-kabupaten-ponorogo-lupakan-nasib-petani-di-lima-desa-kecamatan-jenangan/

Toh sudah dilakukan permohonan pembangunan terhadap Dam bendungan sesek tersebut hingga ke Pemprov Jatim, namun hingga kini belum ada pihak terkait yang mengabulkan untuk berupaya melakukan pembangunan hingga masa sekarang ini.

Kondisi Dam bendungan sesek yang tidak dapat difungsikan oleh para petani di lima desa kecamatan jenangan kabupaten Ponorogo.

Menanggapi keluhan ratusan warga petani di Kecamatan Jenangan tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten ponorogo Jamus Kunto memberikan penjelasan. ” Karena proses penganggaran  tidak bisa semau kita, ada TAPD yang menentukan ” Ungkap Jamus melalui via chatting whatsapp miliknya kepada redaksi detikindo24.com pada Senin 17/7/2023.

Lebih lanjut  menurut Jamus selaku Kadin PUPR Kab. Ponorogo, Pihaknya akan mengusulkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau disingkat Bappeda. ” Kita usulkan di Bappeda pak” jelas Jamus

Bappeda adalah lembaga teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Wali kota melalui Sekretaris Daerah.

Ada Apa Pemerintah Kabupaten Ponorogo Lupakan Nasib Petani Di Lima Desa Kecamatan Jenangan

Ponorogo,detikindo24.com – Sungguh sangat memprihatinkan nasib petani di lima desa yakni, Desa Tanjungsari, desa Jenangan, desa Sraten, desa Sedah dan Desa Panjeng Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Pasalnya, Sudah berpuluh tahun lamanya, Kebutuhan air untuk mengairi lahan sawah mereka harus menggunakan tenaga diesel, sehingga mengeluarkan biaya cost yang sangat tinggi, adapun di area persawahan lainnya harus menunggu curah hujan tiba atau menjadi area persawahan Tadah Hujan.

Perihal yang dialami hingga sudah berpuluh tahun lamanya oleh para petani tersebut, menurut kesaksian salah satu petani penggarap sawah warga desa tanjungsari “Niki (Dam) sampun dangu mas rusakipun, gek ngantos sakniki dereng di dandosi, pripun niki..??.” (Dam ini sudah lama rusaknya mas, dan sampai sekarang belum dibenahi, bagaimana ini)” Keluh kesaksian salah seorang petani kepada detikindo24.com pada Jumat (14/7) dilokasi Dam.

Diketahui Dam atau bendungan sesek yang bermula berfungsi sebagai sarana irigasi dari ratusan hektar lahan pertanian di lima desa tersebut, kini nampak hancur tinggal pondasi dan puing – puing yang berserakan tidak dapat difungsikan lagi.

Dibenarkan keluhan para petani tersebut oleh kepala desa tanjungsari Zainur Rofiqi. ST. yang mengatakan, bahwa masyarakat secara bergotong – royong pernah membuat Dam darurat atau tanggul sementara, namun dengan adanya banjir yang pernah melanda, maka Dam darurat tersebut kemudian rusak berat hingga kini belum ada perhatian dari pihak dinas terkait pemerintah kabupaten Ponorogo.

Permohonan perbaikan Dam atau Bendungan sesek menurut Zainuri, sudah pernah Ia ajukan hingga ke SDA PU Provinsi Jawa Timur bersama empat desa lainnya.

Masih menurut Zainuri, upaya pengajuan bersama ke pihak SDA Provinsi ternyata mengalami jalan buntu. Terbukti lingkup luasan dari Dam bendungan sesek yang mengaliri sekitar 700 hektar areal pertanian masyarakat di lima desa Kecamatan Jenangan adalah merupakan kewenangan pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo.

“Kita sudah berupaya dan mencoba melakukan permohonan terkait pembangunan itu, sampai saya beserta lima desa pemanfaat irigasi Dam Sesek bertandang ke dinas PU Propinsi terkait sumber daya air itu, pun Kita kemarin juga mencoba untuk bagaimana supaya bupati mau memberikan support bantuan anggaran untuk pembangunan dam tersebut yang Kondisinya sudah memprihatinkan, sedang irigasi itu merupakan pokok utama atau kebutuhan primer dari proses pertanian” ungkap kepala desa Tanjungsari

Lalu ada apa? hingga sudah puluhan tahun Pemerintah kabupaten Ponorogo membiarkan nasib petani di lima desa wilayah Kecamatan jenangan tersebut ?

Sampai berita ini diterbitkan detikindo24.com, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo berikut dinas terkait lainnya belum berhasil ditemui untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Cerita Nasib Petani Di Lima Desa Yang Terlupakan Pemkab Ponorogo

Cerita Nasib Petani Di Lima Desa Yang Terlupakan Pemkab Ponorogo

Ponorogo, detikindo24.com – Sungguh sangat memprihatinkan Kondisi Dam atau Bendungan Sesek yang berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Diketahui Dam yang berfungsi sebagai sarana irigasi dari ratusan hektar lahan pertanian tersebut kini nampak hancur tinggal pondasi dan puing – puing berserakan, yang tidak bisa difungsikan lagi.

Belum diketahui berapa usia Dam tersebut, yang pasti sejak kerusakan karena faktor alam yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu, hingga saat ini belum pernah ada kegiatan rehabilitasi atau pun pihak dinas terkait pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan.

“Niki (Dam) sampun dangu mas rusakipun, gek ngantos sakniki dereng di dandosi, pripun niki..??.” (Dam ini sudah lama rusaknya mas, dan sampai sekarang belum dibenahi, bagaimana ini)” Keluh salah seorang petani kepada detikindo24.com pada Jumat (14/7) dilokasi Dam.

Ia juga menyampaikan bahwa untuk mengaliri sawahnya saat ini lebih banyak menggunakan tenaga diesel dengan cost pengeluaran yang jauh lebih tinggi, adapun di areal tertentu terpaksa harus menunggu musim penghujan tiba (Tadah Hujan) untuk mengaliri sawah mereka.

Diklarifikasi terkait hal tersebut, kepala desa tanjungsari Zainur Rofiqi. ST, membenarkan keluhan para petani yang ada di desanya. Ia mengatakan bahwa masyarakat secara bergotong royong juga pernah membuat Dam darurat atau tanggul sementara, namun dengan adanya banjir yang melanda maka Dam darurat tersebut juga cepat hancur.

Dari keterangan kepala desa juga diketahui bahwa Pemerintah Desa Tanjungsari beserta empat desa pemanfaat yang antara lain, Desa Jenangan, Desa Sraten, Desa Sedah dan Desa Panjeng sudah pernah melakukan pelaporan serta pengajuan pembangunan ke ke pihak terkait pada beberapa tahun berselang. namun hingga sampai saat ini belum nampak ada tanda tindak lanjut seperti yang mereka harapkan.

“Kita sudah berupaya dan mencoba melakukan permohonan terkait pembangunan itu, sampai saya beserta lima desa pemanfaat irigasi itu bertandang ke dinas PU Propinsi terkait sumber daya air itu”. Kata Zainul Rofiqi.

Tapi menurutnya upaya itu juga mengalami jalan buntu, karena pihak propinsi tidak bisa merealisasikan pembangunan dengan alasan bahwa lingkup luasan dari Dam yang mengaliri sekitar 700 hektar areal pertanian masyarakat tersebut merupakan kewenangan daerah.

“Kita kemarin juga mencoba untuk bagaimana supaya bupati mau memberikan support bantuan anggaran untuk pembangunan dam tersebut” sambungnya memberikan keterangan tentang langkah yang diambil kemudian.

“Kondisinya sudah memprihatinkan, sedang irigasi itu merupakan pokok utama atau kebutuhan primer dari proses pertanian” ungkap kepala desa Tanjungsari

Sampai berita ini diturunkan detikindo24.com juga belum berhasil menemui Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

,

Dua Perguruan Silat PSHW dan PSHT Cabang Ponorogo, Tolak Pembokaran Tugu Organisasi

Dua Perguruan Silat PSHW dan PSHT Cabang Ponorogo, Tolak Pembokaran Tugu Organisasi

PONOROGO detikindo24.com – Polemik pembokaran tugu perguruan pencak silat di wilayah Jawa Timur menjadi sorotan bagi para pendekar khususnya di wilayah Kabupaten Ponorogo.

Terkait hal tersebut, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Ponorogo, Pusat Madiun dan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW TM) Cabang Ponorogo memberikan tanggapan.

Kedua perguruan yang memiliki anggota mayoritas di bumi reog tersebut sama-sama berharap pemerintah memberikan kebijaksaan terbaik dengan tidak harus membongkar Tugu Organisasi. Apalagi, pembokaran tugu bisa berdampak kepada kekondusifitas yang dijaga selama ini.

“Berharap kepada Bapak Kapolda Jawa Timur, jangan sampai Ponorogo yang sudah kondusif ini menjadi konflik. Dengan adanya imbauan yang disampaikan akan membuat keruh atau membuat gaduh,” Kata Kangmas Komarudin selaku Ketua PSHT Cabang Ponorogo, Pusat Madiun, usai ngopi bareng bersama PSHW TM dan beberapa perguruan silat di padepokan SH Terate setempat, Sabtu (08/07/2023).

Kekuatiran Kangmas Moh Komarudin akan hal tersebut tentu sangat berdasar.
Pertama tugu perguruan pencak silat itu menjadi kearifan local serta menjadi kebanggaan bagi pendekarnya dan didirikan dengan gotong-royong dan bukan anggaran dari organisasi. “Apalagi Ponorogo sangat kondusif. Sehingga bisa dicontoh oleh kabupaten/kota yang lain,” ucapnya.

Senada dengan Kangmas Komar, Langen Tri Ketua PSHW TM Cabang Ponorogo, Ia berharap tidak terjadi pembongkaran tugu perguruan pencak silat di wilayah Ponorogo. alasan apapun di Ponorogo dalam kondisi kondusif. “Kondisi aman dan tidak terjadi apapun dengan tugu yang ada di wilayah Ponorogo,” pungkasnya.

Bahkan, kedua Perguruan yang memiliki pendekar mayoritas di Ponorogo sudah menyiapkan satgas untuk menangkap oknum yang sengaja membuat keruh dengan merusak atau mengecat tugu. Kemudian dipastikan oknum apabila melebihi batas tentu berlaku adat.

 

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.